Dipublikasikan 3 tahun yang lalu • Bacaan 2 Menit
Tanpa disadari, mungkin kesalahan-kesalahan di bawah ini masih dilakukan oleh Anda saat sedang mencoba hamil, sehingga Anda belum berhasil untuk mencapai kehamilan.
Jika Anda berpikiran bahwa jarang berhubungan intim akan membuat sperma lebih banyak, maka Anda salah. Frekuensi Anda berhubungan intim tidak mempengaruhi jumlah sperma yang diproduksi. Jarang melakukan hubungan intim dengan pasangan justru akan membuat Anda melewatkan waktu ovulasi (terlepasnya sel telur dari indung telur wanita). Kebanyakan pasangan melewatkan hal ini sehingga mereka belum berhasil untuk memiliki anak.
Sebaliknya, terlalu sering berhubungan intim juga tidak baik jika malah membuat Anda tidak tertarik dan stres. Walaupun semakin sering Anda berhubungan intim dengan pasangan dapat membuat peluang untuk mencapai kehamilan semakin besar, namun keseringan berhubungan intim juga dapat menimbulkan masalah. Terlalu sering berhubungan intim mungkin dapat membuat salah satu dari Anda tidak tertarik ketika peluang untuk terjadinya kehamilan sedang terbuka.
Selain itu, berhubungan intim setiap hari mungkin dapat membuat Anda stres karena terlalu berpikir tentang bagaimana caranya untuk mencapai kehamilan. Jika Anda stres, hormon dapat terpengaruh dan dapat mempengaruhi terjadinya pembuahan (di mana sel telur bertemu dengan sperma). Sebenarnya melakukan hubungan intim setiap hari tidak menjadi masalah, justru semakin membuka peluang Anda untuk mencapai kehamilan. Namun, sebaiknya jangan terlalu stres dengan harus mencapai kehamilan itu sendiri, lebih baik nikmati waktu Anda berdua dengan pasangan.
Banyak pasangan yang belum berhasil untuk mencapai kehamilan disebabkan karena tidak melakukan hubungan intim di waktu yang tepat sehingga mereka melewatkan waktu ovulasi. Mengetahui kapan terjadinya waktu ovulasi atau waktu paling subur dari wanita memang agak sulit. Akan lebih baik jika sperma sudah berada di dalam tubuh wanita setidaknya 3 hari sebelum tubuh wanita melepaskan sel telur karena sperma mampu bertahan hidup sampai 5 hari, sedangkan sel telur wanita hanya mampu bertahan sampai 24 jam setelah dilepaskan. Jadi, jika Anda berhubungan intim di hari terjadinya ovulasi, besar kemungkinan Anda kehilangan kesempatan untuk membuat sel telur bertemu dengan sperma, hasilnya Anda tidak akan mencapai kehamilan. Jika Anda melewatkannya, maka Anda harus mencobanya lagi di bulan berikutnya.
Kuncinya adalah Anda mengetahui kapan waktu ovulasi. Bagaimana caranya? Anda harus melacak periode ovulasi Anda setidaknya 3 bulan sebelum Anda merencanakan kehamilan. Catat periode menstruasi Anda setiap bulan dan suhu tubuh basal Anda. Lakukan hubungan intim beberapa hari sebelum terjadinya ovulasi.