"Penyebab kecelakaan diduga adalah cuaca, karena memang kurang lebih 10 menit lagi mendarat di stadion di Poso cuaca hujan," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman dalam jumpa pers di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Minggu (20/4/2016) malam.
Berikut Kronologi jatuhnya heli tersebut:
Pukul 17.20 WITA
Helikopter berpenumpang 13 orang itu terbang dari Desa Napu menuju Poso. Turut di dalam heli itu Danrem 132/Todulaku Kolonel Inf Saiful Anwar. Mereka sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Operasi dimaksud adalah Operasi Tinombala untuk memburu kelompok teroris pimpinan Santoso. Operasi dimulai sejak Januari 2016 dan seharusnya berakhir 9 Maret 2016. Namun Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memperpanjang operasi itu selama dua bulan.
Pukul 17.55 WITA
Sektiar 35 menit di udara, helikopter menghadapi cuaca buruk hujan dan jatuh di atas perkebunan milik warga di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulteng. Heli terbakar langsung di antara pepohonan.
Warga bersama pihak TNI dan polisi langsung bergegas ke lokasi melakukan evakuasi terhadap korban. Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti turut memimpin langsung pencarian dan evakuasi terhadap korban. Ada 7 penumpang dan 6 kru dalam helikopter itu.
Tiga belas korban tersebut adalah:
Baca juga: Heli TNI AD Jatuh di Poso, 11 Jenazah Korban Berhasil Dievakuasi
Tatang menyebut, hingga malam tadi baru 12 orang yang dapat diidentifikasi dan satu orang atas nama Lettu Cpn Wiradi masih dalam pencarian. Keduabelas jenazah lalu dievakuasi ke RS Bhayangkara Palu, untuk mendapatkan identifikasi. Selanjutnya pagi ini akan diterbangkan menuju rumah duka masing-masing
"TNI masih melaksanakan investigasi dalam rangka mengumpulkan informasi jatuhnya pesawat Helikopter itu," ucap Tatang.
disadur dari situs detik news