Para peretas sendiri diyakini terhubung dengan pemerintah Rusia. Mereka mengandalkan suatu sistem otomatis yang menghimpun banyak data dalam hitungan menit. Data tersebut kemudian didistribusikan dalam waktu sekejap ke ribuan akun di internet.
Mereka diyakini menggunakan sistem terkoordinasi yang canggih melalui akun-akun terenkripsi pada media sosial. Hingga kini pemerintah AS belum bisa memastikan apakah peretasan ini adalah tindakan institusi pemerintahan atau perorangan. Untungnya, menurut salah satu pejabat, email yang diretas bukan berisi data penting.
Pentagon diserang hacker Rusia. Saat ini pemerintah AS masih terus menginvestigasi jalur peretasan dan siapa yang berada di balik peretasan tersebut. Untuk itu, semua sistem email yang menjadi korban dinonaktifkan untuk sementara. (MT)