Dipublikasikan 10 hari yang lalu • Bacaan 2 Menit
Dikutip dari MIMS, obat Sofosbuvir dapat membuat virus tidak lagi ampuh menginfeksi tubuh. Meski demikian, obat ini tidak bisa mencegah penularan hepatitis C dari satu orang ke orang lain.
Agar lebih efektif penggunaan Sofosbuvir kerap dikombinasikan dengan obat antivirus lainnya, seperti ribavirin, peginterferon, dan daclatasvir.
Obat Sofosbuvir harus diresepkan oleh dokter spesialis penyakit dalam dan tidak digunakan dalam monoterapi atau terapi tunggal. Jadi, gunakan sesuai dengan arahan dokter untuk menghindari terjadinya efek samping.
Pemberian dosis obat Sofosbuvir disesuaikan oleh usia, berat badan (BB), dan kondisi medis pasien. Berikut adalah pembagian dosis untuk mengobati hepatitis C:
Penggunaan obat Sofosbuvir dapat menimbulkan efek samping ringan seperti:
Selain itu, ada sejumlah efek samping serius yang dapat timbul dari penggunaan obat ini, antara lain:
Penggunaan obat Sofosbuvir jika digunakan bersamaan dengan obat tertentu dapat menimbulkan efek interaksi, seperti:
Sebelum menggunakan obat Sofosbuvir, ikut arahan dokter atau petunjuk yang tertera pada label kemasan. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang telah ditentukan. Jangan pula menghentikan pengobatan tanpa konsultasi dengan dokter, sekalipun sudah merasa lebih baik.
Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Minum Sofosbuvir dengan segelas air putih tanpa digigit atau dikunyah.
Jika melewatkan dosis, segera konsumsi begitu teringat apabila jeda dengan konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Namun jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis Sofosbuvir.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Mengenal Obat Sofosbuvir: Dosis, Efek Samping, dan Aturan Pakai"