Winnetnews.com - Media punya andil yang besar dalam persebaran informasi mengenai virus corona. Sebagai penghubung informasi antara pemerintah dan masyarakat, media memiliki dampak yang signifikan terkait bagaimana masyarakat secara umum merespons wabah corona. Dalam kasus yang belum lama muncul, media juga seharusnya memiliki pilihan untuk tidak turut menyebarluaskan privasi pasien corona yang saat ini tengah dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.

Terkait ini, Kemenkominfo melalui Plt Kepala Biro Humas Ferdinandus Setu, sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, mengatakan informasi pribadi dikecualikan dalam Pasal 17 huruf h dan i UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Informasi pribadi dikecualikan bila terkait dengan riwayat, kondisi anggota keluarga, perawatan kesehatan fisik dan psikis seseorang.

Pengungkapan identitas penderita corona secara terbuka menurut Ferdinandus ialah pelanggaran hak pribadi. Informasi yang bersifat pribadi tersebut hanya bisa diungkap bila mendapat izin dari yang bersangkutan. Ia juga menambahkan terkait riwayat kesehatan seseorang, itu memang sebaiknya dan seharusnya tidak disebarkan melalui media apa pun.

Tak hanya urusan privasi pasien, dalam konteks wabah yang tengah meluas, media juga memiliki peran untuk menjaga situasi tetap kondusif. Tidak sedikit laporan yang semula berniat memberikan informasi justru berubah menjadi menyebarkan ketakutan dan kekhawatiran.&nbsp;

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dikutip dari Tirto.id, melalui siaran persnya juga mengimbau para pemimpin dan pemilik media di Indonesia untuk mengedepankan kode etik jurnalistik dalam proses pemberitaan. Selain itu, Ketua AMSI Wenseslaus Manggut, juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama tidak menyebarkan berita bohong (hoaks) dengan membaca berita dari sumber terpercaya, serta terus tumbuhkan semangat optimisme karena sudah puluhan ribu orang sembuh total dari virus ini

<h2>Penunjang Ketakutan</h2>

Karin Wahl-Jorgensen, Profesor dan Direktur Pengembangan Penelitian dan Lingkungan, Sekolah Jurnalisme, Universitas Cardiff dalam hasil risetnya mengenai emosi dalam pelaporan berita, termasuk peliputan dalam kondisi bencana dan krisis yang ditulis di The Conversation,&nbsp;liputan media memainkan peran penting dalam mengatur emosi publik, termasuk ketakutan.

Umumnya, ketakutan memang dirasakan secara individu, namun dalam konteks pemberitaan, ketakutan juga bisa berupa emosi yang sifatnya massal dan bersirkulasi melalui berbagai kelompok masyarakat hingga membentuk reaksi terhadap peristiwa yang sedang berlangsung. Karin juga mengutarakan, sebagaimana emosi lain, rasa takut juga dapat menular dan menyebar dengan cepat.

Liputan media juga menentukan&nbsp;perdebatan dan perbincangan di masyarakat, termasuk mengarahkan persepsi publik terkait isu tertentu. Dengan itu, berita secara tidak langsung menentukan masalah apa yang patut kita perhatikan. <a href="https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/107769900408100209?casa_token=eSctI63JIFkAAAAA%3A7t9XLkZxcJO4KbMMBDotn3bK_yKLRTXOmkElSvtt5J4X57YrQmeyIq_qa88LJ7sL_V17Tsqp68-V2w&amp;">Penelitian</a> menunjukkan bahwa ketika isu tertentu menerima liputan secara luas dan menonjol dalam pemberitaan, isu&nbsp;tersebut akan dianggap lebih penting oleh masyarakat.&nbsp;

Virus corona saat ini jauh lebih menonjol dalam liputan media dibandingkan epidemi sebelumnya, termasuk ebola. Sebagai contoh, <a href="https://time.com/5779872/coronavirus-ebola-news-coverage/">studi Time Magazine</a> menunjukkan bahwa pada bulan pertamanya mewabah, ada 23 kali lebih banyak artikel dalam media cetak berbahasa Inggris yang memberitakan wabah virus corona dibandingkan dengan periode waktu yang sama untuk epidemi Ebola pada tahun 2018.

Karin Wahl-Jorgensen dalam penelitiannya juga menunjukkan bahwa ketakutan telah memainkan peran yang sangat vital dalam pemberitaan wabah corona. Sejak laporan pertama mulai beredar pada 12 Januari, dan hingga 13 Februari 2020, ia mengumpulkan berbagai pemberitaan&nbsp;di surat kabar berbahasa Inggris di seluruh dunia, menggunakan basis data LexisNexis UK. Ini termasuk hampir 100 surat kabar dengan jumlah peredaran yang tinggi dari seluruh dunia, yang jika dijumlahkan menerbitkan 9.387 berita tentang wabah corona. Dari jumlah tersebut, 1.066 artikel menyebutkan &quot;takut&quot; atau kata-kata yang terkait.

Penelitian tentang cakupan wabah penyakit sebelumnya juga menunjukkan penekanan pada hal yang sama, yakni rasa takut. Dalam kasus epidemi SARS pada tahun 2003, sebuah <a href="https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0277953604005891">studi</a> oleh sejarawan Patrick Wallis dan ahli bahasa Brigitte Nerlich mengungkapkan bahwa persepsi yang diciptakan media ialah SARS adalah virus pembunuh.

Ketakutan yang menonjol sebagai tema dalam media melaporkan coronavirus ini menunjukkan bahwa pemberitaan wabah lebih memberikan ketakutan pada publik ketimbang informasi yang sebenarnya terjadi mengenai penyebaran virus itu sendiri.&nbsp;

 
&nbsp;

Media punya andil yang besar dalam persebaran informasi mengenai virus corona. Sebagai penghubung informasi antara pemerintah dan masyarakat, media memiliki da...

bagaimana-seharusnya-media-memberitakan-virus-corona

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-bagaimana-seharusnya-media-memberitakan-virus-corona-1583315175.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-bagaimana-seharusnya-media-memberitakan-virus-corona-1583315175.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-bagaimana-seharusnya-media-memberitakan-virus-corona-1583315175.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-bagaimana-seharusnya-media-memberitakan-virus-corona-1583315175.jpg

image-bagaimana-seharusnya-media-memberitakan-virus-corona-1583315175.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-bagaimana-seharusnya-media-memberitakan-virus-corona-1583315175.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-bagaimana-seharusnya-media-memberitakan-virus-corona-1583315175.jpg

Bagaimana Seharusnya Media Memberitakan Virus Corona

Winnetnews.com -&nbsp;Di era modern ini, informasi lebih mudah diakses. Sebelum internet merebak seperti sekarang, untuk mendapatkan berita harian, kita harus membeli koran, majalah, mendengarkan radio atau menonton televisi. Sekarang, seiring kemajuan teknologi, kami dapat memperoleh berita dari berbagai sumber dan kami tidak harus terlalu bergantung pada media cetak.
Namun, perkembangan ini kemudian berdampak pada peredaran informasi palsu dan betapa sulitnya untuk menghentikannya meskipun undang-undang ITE telah dibuat, namun masih ada berita palsu di mana-mana.Untuk mencegah hal ini terjadi, kita harus waspada terhadap hal itu.
Lalu agaimana cara menjadi pembaca yang cerdas? Dalam menjadi pembaca yang cerdas Berikut beberapa tips untuk menyikapi berita:
<ol>
<li>
<h3>Ketahui Sumber Berita</h3>
Kita harus mengerti dan tahu dari mana berita itu berasal, apakah bisa dipercaya atau tidak? Jangan begitu mudah dipercaya dengan berita dari akun media sosial, akan lebih baik untuk membaca berita dari platform surat kabar otentik dari media online. Biasanya, platform berita online menyediakan penulis atau reporter artikel. Disarankan bahwa kita harus mencari beberapa sumber informasi yang berbeda untuk lebih memahami berbagai perspektif berita.</li>
<li>
<h3>Baca seluruh isi berita</h3>
Judul tidak serta merta menentukan keseluruhan konten, jadi kita harus membaca seluruh berita dan konteksnya. Karena, banyak judul berita bisa sangat menarik, tetapi memiliki konten yang berbeda selain dari judul itu sendiri. Karena itu, disarankan agar kita membaca keseluruhan berita, dari awal hingga akhir.&nbsp;</li>
<li>
<h3>Jangan mudah terpancing</h3>
Banyak berita dari media sosial atau akun gosip seperti instagram memposting lebih banyak berita yang memancing masyarakat dan membuat orang lain khawatir. Jika Anda menemukan berita dengan konteks negatif, lebih baik tidak memiliki jaminan penuh atas klaim dari artikel itu sendiri. Cari berita lain dengan konten serupa dari sumber tepercaya.</li>
<li>
<h3>Menumbuhkan kebiasaan membaca</h3>
Pentingnya literasi sangat penting agar audiens dapat memiliki penilaian yang lebih baik terhadap berita hoax. Mereka yang percaya pada berita palsu biasanya memiliki tingkat literasi yang rendah.mereka dapat dengan mudah ditipu untuk percaya bahwa berita itu nyata. Dengan membaca kita bisa memahami faktafakta sebenarnya.</li>
<li>
<h3>Kritis dan Skeptis</h3>
Berpikir kritis berarti menganalisis berita berdasarkan penalaran logis kita sendiri. Seseorang yang mengasah kemampuan berpikir kritisnya biasanya memiliki tingkat keingintahuan intelektual yang lebih tinggi. Pemikiran kritis adalah kunci literasi media dan informasi sehingga kita dapat memperoleh informasi berdasarkan fakta dan kebenaran</li>
<li>
<h3>Orang tua harus waspada ketika anak-anak mengakses media sosial</h3>
Saat ini setiap orang memiliki akses ke telepon seluler dan komputer, apalagi media sosial menempati urutan tertinggi sebagai tempat untuk menemukan berita dan sumber preferensi untuk remaja dan anak-anak. Dengan ini, orang tua perlu mendidik anak-anak mereka untuk menjadi lebih bijak dalam penggunaan media sosial karena berita tersebut ditujukan kepada semua audiens target.maka alangkah baiknya anak anak di beri pengetahuan mengenai berita yang beredar saat ini, belum tentu benar dan jangan menyebarkan berita begitu saja.</li>
</ol>
Itulah beberapa saran agar orang tidak mudah terpengaruh oleh hoax. Berhati-hatilah mulai sekarang dan mulailah meminimalkan penyebaran berita yang tidak jelas. Cobalah untuk membagikan konten yang lebih positif dan akurat untuk menjadikan internet tempat yang lebih baik. Jadikan internet tempat yang informatif dan menyenangkan dengan konten positif.
&nbsp;
Ditulis oleh Salsabil Alya
Mahasiswi London School of Public Relations

Di era modern ini, informasi lebih mudah diakses. Sebelum internet merebak seperti sekarang, untuk mendapatkan berita harian, kita harus membeli koran, majalah,...

6-tips-agar-tidak-mudah-tertipu-oleh-berita

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-6-tips-agar-tidak-mudah-tertipu-oleh-berita.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-6-tips-agar-tidak-mudah-tertipu-oleh-berita.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-6-tips-agar-tidak-mudah-tertipu-oleh-berita.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-6-tips-agar-tidak-mudah-tertipu-oleh-berita.jpeg

image-6-tips-agar-tidak-mudah-tertipu-oleh-berita.jpeg

Sumber foto : https://pdc.is/wp-content/uploads/2018/01/fake-blog-800x440.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-6-tips-agar-tidak-mudah-tertipu-oleh-berita.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-6-tips-agar-tidak-mudah-tertipu-oleh-berita.jpeg

6 Tips Agar Tidak Mudah Tertipu oleh Berita

WinNetNews.com - Pada umumnya kita masyarakat awam menjadikan berita sebagai patokan atau wacana untuk mendapatkan informasi tentang&nbsp;Apasih yang sedang terjadi di Negara kita ini.&nbsp; Baik info tersebut menguntungkan atau pun yang tidak menguntungkan sama sekali. Nah, di sini Medialah yang menjadi wadah atau jembatan penghubung antara kita dan informasi. Namun bagaimana ceritanya kalau info yang kita terima hanyalah info pengalihan isu dari berita yang sebenarnya?
Apakah kita masyarakat awam merasa diuntungkan atau malah dirugikan? Jawabannya ya, diuntungkan serta dirugikan sekaligus. Diuntungkan karena kita bisa mendapatkan info yang gak kalah "Besar" nya dari berita yang sebenarnya, tetapi di sisi lain dirugikan. Yang menjadikan ini sebuah kerugian karena ternyata berita yang dialihkan lebih besar dampaknya untuk kita dibandingkan berita penggantinya.
Karena pengalihan isulah banyak terjadi hoax, atau bahkan berita yang memanipulasi kepercayaan masyarakat terhadap kondisi yang sebenarnya terjadi. Sejujurnya kita yang awam tidak bisa merubah apapun konteks yang ditetapkan oleh mereka yang di atas, tapi untuk mengatasinya kita hanya harus menjadi konsumen yang cerdas dalam menyaring info yang telah di parodikan oleh Media.
<img src="/uploads/images/aldina-1547620267.jpg" alt="" width="780" height="390" />
Sumber foto: google.com
Artikel ini hanya ingin mengajak kamu untuk menjawab antara untung atau ruginya dalam mencerna batasan wawasan yang kamu konsumsi.&nbsp;

Pada umumnya kita masyarakat awam menjadikan berita sebagai patokan atau wacana untuk mendapatkan informasi tentang Apasih yang sedang terjadi di Negara ki...

pengalihan-isu-diuntungkan-atau-dirugikan

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-pengalihan-isu-diuntungkan-atau-dirugikan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-pengalihan-isu-diuntungkan-atau-dirugikan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-pengalihan-isu-diuntungkan-atau-dirugikan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-pengalihan-isu-diuntungkan-atau-dirugikan.jpg

image-pengalihan-isu-diuntungkan-atau-dirugikan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-pengalihan-isu-diuntungkan-atau-dirugikan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-pengalihan-isu-diuntungkan-atau-dirugikan.jpg

Pengalihan Isu : Diuntungkan atau Dirugikan?

WinNetNews.com - Tiga wartawan CNN, termasuk editor eksekutif yang bertanggung jawab atas sebuah unit investigasi baru, telah mengundurkan diri setelah mempublikasikan artikel terkait Rusia yang ditarik kembali.Thomas Frank, yang menulis artikwl yang dimaksud, Eric Lichtblau, seorang editor, Dan Lex Haris, yang mengawasi unit ini, semuanya telah meninggalkan CNN.&quot;Setelah pencabutan sebuah artikel yang diterbitkan di CNN.com, CNN telah menerima pengunduran diri karyawan yang terlibat dalam publikasi artikel tersebut,&quot; kata seorang juru bicara Senin malam.Investigasi internal oleh manajemen CNN menemukan bahwa beberapa proses editorial standar tidak diikuti saat artikel tersebut dipublikasikan, beberapa pengamat memberi tahu hasil penyelidikan tersebut.Artikel ini melaporkan sedang menyelidiki &quot;dana investasi Rusia yang memiliki hubungan dengan pejabat Trump,&quot; mengutip satu sumber anonim.Jenis cerita ini biasanya ditinjau oleh beberapa departemen di CNN, termasuk faktir, ahli standar jurnalisme dan pengacara, sebelum dipublikasikan.Keruntuhan alur kerja editorial ini mengganggu eksekutif CNN yang mengetahui hal itu.Dalam pertemuan staf pada Senin sore, anggota unit investigasi diberitahu bahwa pencabutan tersebut tidak berarti fakta-fakta dari artikel tersebut salah. Sebaliknya, itu berarti bahwa artikelnya tidak cukup solid untuk dipublikasikan seperti apa adanya.Laporan tentang dana investasi Rusia dan pejabat Trump tidak disampaikan di saluran televisi CNN, namun dipublikasikan di web dan dibagikan di media sosial.Pada hari Jumat, salah satu dari orang-orang yang disebutkan dalam artikel tersebut, Trump bersekutu dengan Anthony Scaramucci, membantah laporan Frank dan berkata, &quot;Saya tidak melakukan kesalahan apa-apa.&quot;Jumat malam, setelah ditentukan bahwa proses editorial tidak diikuti, CNN menghapus artikelnya dari CNN.com. Segera setelah itu, artikelnya resmi dicabut dan diganti dengan sebuah catatan editor.&quot;Bagian yang tidak memenuhi standar editorial CNN dan telah ditarik kembali. Tautan ke cerita telah dinonaktifkan,&quot; kata catatan itu.Catatan editor juga berisi permintaan maaf kepada Scaramucci.&quot;CNN melakukan hal yang benar, bergerak berkelas, permintaan maaf diterima,&quot; tulis Scaramucci dalam sebuah tweet keesokan paginya.&quot;Semua orang membuat kesalahan. Terus maju.&quot; tambahnya.Keberangkatan Haris, Lichtblau dan Frank kemungkinan akan mengejutkan rekan kerja, terutama mengingat reputasi ketiga pria tersebut.Frank bekerja untuk USA Today dan Newsday selama tiga dekade, melakukan penyelidikan dan meliput perang Irak sebagai reporter yang tertanam, sebelum mulai bekerja di CNN.Dia adalah bagian dari unit investigasi baru yang ambisius yang bergabung pada musim dingin yang lalu, membawa bersama tim yang ada dari dalam perusahaan dan karyawan baru seperti Lichtblau.Seorang veteran The New York Times yang memenangkan Hadiah Pulitzer untuk pelaporan nasional pada tahun 2006, Lichtblau bergabung dengan CNN tiga bulan yang lalu.Haris, yang ditunjuk sebagai editor eksekutif CNN Investigates pada bulan Januari, sebelumnya adalah editor eksekutif CNNMoney.&quot;Pada hari Jumat, CNN mencabut sebuah artikel yang diterbitkan oleh tim saya. Sebagai Pemimpin Eksekutif tim tersebut, saya telah mengundurkan diri,&quot; kata Haris dalam sebuah pernyataan.&quot;Saya pernah bersama CNN sejak 2001, dan saya yakin tentang satu hal: Ini adalah organisasi berita yang menghargai keakuratan dan keadilan di atas segalanya. Saya akan pergi, tapi akan membawa prinsip-prinsip itu kemanapun saya pergi.&quot; katanya.

Tiga wartawan CNN, termasuk editor eksekutif yang bertanggung jawab atas sebuah unit investigasi baru, telah mengundurkan diri setelah mempublikasikan artikel t...

tiga-wartawan-media-internasional-keluar-setelah-tulis-artikel-investasi-rusia-dan-trump

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-tiga-wartawan-media-internasional-keluar-setelah-tulis-artikel-investasi-rusia-dan-trump.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-tiga-wartawan-media-internasional-keluar-setelah-tulis-artikel-investasi-rusia-dan-trump.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-tiga-wartawan-media-internasional-keluar-setelah-tulis-artikel-investasi-rusia-dan-trump.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-tiga-wartawan-media-internasional-keluar-setelah-tulis-artikel-investasi-rusia-dan-trump.jpg

image-tiga-wartawan-media-internasional-keluar-setelah-tulis-artikel-investasi-rusia-dan-trump.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-tiga-wartawan-media-internasional-keluar-setelah-tulis-artikel-investasi-rusia-dan-trump.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-tiga-wartawan-media-internasional-keluar-setelah-tulis-artikel-investasi-rusia-dan-trump.jpg

Tiga Wartawan Media Internasional Keluar Setelah Tulis Artikel Investasi Rusia dan Trump

WinNetNews.com - Mungkin kamu seorang penulis berita. Kamu mendapatkan banyak informasi dari cerita yang telah menjadi viral. Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa artikel mereka dibagikan, tapi cerita lain tidak? Ini mungkin harus dilakukan dengan proses otak kamu, menurut dua makalah penelitian baru oleh mahasiswa Ph.D di Universitas Pennsylvania.Dalam tulisan pertama mereka, yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Science (PNAS), penulis menganalisis respon otak 80 partisipan saat mereka membaca yang berhubungan dengan kesehatan dalam beritya utama New York Times dan abstrak berita. Pola tertentu dari aktivitas otak yang diukur melalui prosedur neuroimaging yang dikenal sebagai pencitraan resonansi magnetik fungsional, atau lebih sering disebut sebagai fMRI.Subyek dinilai seberapa besar kemungkinan mereka untuk membaca dan berbagi artikel.&quot;Orang-orang tertarik untuk membaca atau berbagi konten yang berhubungan dengan pengalaman mereka sendiri, atau untuk rasa siapa mereka atau yang mereka inginkan. Mereka berbagi hal-hal yang dapat meningkatkan hubungan mereka, membuat mereka terlihat pintar atau empati atau melemparkan mereka dalam cahaya yang positif.&quot; kata penulis senior Emily Falk dalam siaran pers.Tapi, penelitian mereka menunjukkan bahwa ada lebih konten viral dari pengalaman terkait diri sendiri. Ketika memilih artikel untuk membaca atau berbagi, peserta juga dianggap orang lain - yang akan mereka sukai juga?Studi kedua mereka, dijadwalkan akan diterbitkan pekan depan di PNAS, menunjukkan bagaimana sinyal otak yang sama secara akurat dapat memprediksi virality konten antara pembaca New York Times yang sebenarnya di seluruh dunia.Para penulis mencatat bahwa meskipun peserta dalam studi mereka memiliki demografi yang sangat berbeda dari keseluruhan pembaca New York Times, ini tidak membuat perbedaan. Aktivitas otak mereka yang terlacak bersama-sama disimulasikan oleh mereka yang membaca artikel global.&quot;Fakta bahwa artikel menyerang akord yang sama di otak yang berbeda menunjukkan bahwa motivasi yang sama dan norma-norma yang sama dapat mengatur perilaku ini,&quot; kata penulis utama Christin Scholz dalam siaran pers. &quot;Hal serupa memiliki nilai dalam masyarakat kita yang lebih luas.&quot; katanya seperti dikutip dari Medical Daily.

Mungkin kamu seorang penulis berita. Kamu mendapatkan banyak informasi dari cerita yang telah menjadi viral. Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa artikel merek...

kenapa-sebuah-berita-bisa-viral-sedangkan-berita-lainnya-tidak-

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-kenapa-sebuah-berita-bisa-viral-sedangkan-berita-lainnya-tidak-.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-kenapa-sebuah-berita-bisa-viral-sedangkan-berita-lainnya-tidak-.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-kenapa-sebuah-berita-bisa-viral-sedangkan-berita-lainnya-tidak-.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-kenapa-sebuah-berita-bisa-viral-sedangkan-berita-lainnya-tidak-.jpg

image-kenapa-sebuah-berita-bisa-viral-sedangkan-berita-lainnya-tidak-.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-kenapa-sebuah-berita-bisa-viral-sedangkan-berita-lainnya-tidak-.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-kenapa-sebuah-berita-bisa-viral-sedangkan-berita-lainnya-tidak-.jpg

Kenapa Sebuah Berita Bisa Viral, Sedangkan Berita Lainnya Tidak? 

WinNetNews.com - Sebuah pesan berbahaya mengklaim bahwa aktris cantik Angelina Jolie telah meninggal karena bunuh diri. Pesan tersebut menjadi tersebar di Facebook pada bulan Agustus 2016, dengan tagline "CNN rekaman Video: Angelina Jolie Says Goodbye untuk Fans nya dan Brad Pitt Sebelum bunuh diri." Ungkapan "melakukan bunuh diri" mungkin agak kaku dan ambigu, namun Jolie pasti tidak mengakhiri hidupnya sendiri pada Agustus 2016, dilansir dari Snopes. Dikutip dari postingan Facebook yang terkait dengan situs web clickbait yang memang menyebarkan berita hoax tentang kematian selebriti. Dalam beberapa pekan terakhir, kejaidan yang sama telah salah mengklaim bahwa Vin Diesel, Nicolas Cage, Jaden Smith, Jim Carrey dan John Cena telah meninggal.Tidak hanya tentang berita hoax kematian para artis, web tersebut juga kerap menyebarkan konten pornografi di Facebook. Tipuan yang mereka lakukan adalah dengan menyebarkan berita hoaz yang menarik perhatian pengguna Facebook, lalu secara tiba – tiba akum facebook milikmu selalu menyebarkan konten – konten negatif tanpa persetujuan dari kamu.Banyak pengguna Facebook yang terjerumus dalam jebakan berita hoax ini. mereka mencari video yang dijanjikan, yaitu “video dari CNN bahwa Jolie mengucapkan selamat tinggal kepada fans-nya atau Brad Pitt "sebelum melakukan hal ini bunuh diri," dan tidak ada berita yang sesuai fakta tentang kematiannya.&#160;

Sebuah pesan berbahaya mengklaim bahwa aktris cantik Angelina Jolie telah meninggal karena bunuh diri. Pesan tersebut menjadi tersebar di Facebook pada bulan Ag...

berita-angelina-jolie-meninggal-karena-bunuh-diri-adalah-hoax

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35283.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35283.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35283.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35283.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35283.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35283.jpg

Berita Angelina Jolie Meninggal Karena Bunuh Diri Adalah Hoax

WinNetNews.com - Stasiun televisi berita Al Jazeera America akan ditutup pada 30 April nanti setelah mengudara dua tahun lebih sedikit.&#160;Kabar itu diumumkan dalam sebuah pertemuan mendadak yang diikuti para staf Rabu (13/1) sore waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.&#160;Suasana di ruang redaksi terlihat murung sebelum pertemuan itu, dan para pegawai sudah menduga hal terburuk akan terjadi."Para eksekutif di sini menangis," kata salah seorang pegawai senior, seperti dikutip CNN.&#160;Presiden Al Jazeera America Kate O'Brian, yang berlinang air mata, akhirnya menyampaikan berita buruk itu kepada para staf.Dalam memonya, CEO Al Jazeera America Al Anstey memuji kerja keras karyawan dalam membangun stasiun TV berita tersebut.&#160;"Saya benar-benar menghargai komitmen tak tertandingi dan kerja luar biasa tim kami, yang telah menciptakan jurnalisme yang hebat," tulis Anstey."Kami telah makin membedakan diri dengan yang lain, dan prestasi selama dua setengah tahun ini harus menjadi sumber kebanggaan bagi siapa saja."&#160;Memo dia mengindikasikan bahwa Al Jazeera Media Network berencana "memperluas layanan digital internasional yang sudah ada" di Amerika Serikat.&#160;Al Jazeera America telah mampu menayangkan liputan dan analisis mendalam, namun rating televisi tersebut tidak terlalu tinggi sejak diluncurkan.&#160;Dalam jam prime time, saluran televisi ini hanya ditonton rata-rata 20.000 sampai 40.000 orang di hari biasa, tulis CNN.Nasib saluran ini tampaknya ditentukan oleh anjloknya harga minyak dunia, yang berada di bawah US$ 30 per barel untuk pertama kalinya dalam 12 tahun pada Selasa lalu.Ini merupakan faktor penting karena Al Jazeera America dimiliki oleh Al Jazeera Media Group, yang dimiliki oleh pemerintah Qatar.Al Jazeera America diluncurkan pada 2013 setelah perusahaan induknya di Doha membeli stasiun Current TV dari Al Gore dan para pemilik lain senilai US$ 500 juta. Al Jazeera dinilai sebagai saluran alternatif dari TV kabel lainnya yang menjual sensasi."Para pemirsa akan mendapatkan saluran berita yang berbeda dari yang lainnya, karena program Al Jazeera America akan menayangkan berita yang berdasarkan fakta, tidak bias, dan mendalam," kata mantan CEO Ehab Al Shihabi saat peluncuran dua tahun lalu.Namun dari awalnya, Al Jazeera America dihadapkan pada rating rendah dan konflik internal. Dua mantan pegawainya mengajukan gugatan tahun lalu, dengan tuduhan bahwa perusahaan bersikap anti-Yahudi dan diskriminasi gender.Al Shihabi, yang menjadi tertuduh dalam gugatan itu, dicopot pada bulan Mei dan digantikan oleh Anstey, yang sebelumnya menjadi redaktur pelaksana Al Jazeera English(seperti dilansir Berita Satu)

Stasiun televisi berita Al Jazeera America akan ditutup pada 30 April nanti setelah mengudara dua tahun lebih sedikit. Kabar itu diumumkan dalam sebuah per...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/11740.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/11740.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/11740.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/11740.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/11740.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/11740.jpg

BERITA

Bagaimana Seharusnya Media Memberitakan Virus Corona

Latest News

Bagaimana Seharusnya Media Memberitakan Virus Corona

6 Tips Agar Tidak Mudah Tertipu oleh Berita

Pengalihan Isu : Diuntungkan atau Dirugikan?

Tiga Wartawan Media Internasional Keluar Setelah Tulis Artikel Investasi Rusia dan Trump

Kenapa Sebuah Berita Bisa Viral, Sedangkan Berita Lainnya Tidak?

Berita Angelina Jolie Meninggal Karena Bunuh Diri Adalah Hoax

Al-Jazeera Amerika Serikat Tutup