Winnetnews.com -&nbsp;Mantan Ketua Umum PP Muhamadiyah, Buya Ahmad Syafii Maarif angkat bicara soal perang tanda pagar (tagar) yang belakangan ramai di media sosial, maupun dunia nyata.

Salah satu yang disoroti Buya adalah #2019GantiPresiden. Seharusnya, tagar tersebut dapat di balas dengan cara yang lebih beradab.

&ldquo;Kemarin saya lihat ada segelintir perang kaos ya kan ganti presiden, kemudian juga ada yang membalas, itu jangan setimpal harus lebih tinggi harus lebih baik, lebih beradab lebih bermutu,&rdquo; kata dia, Senin (7/5).

Buya juga mengimbau agar akal sehat dikedepankan dalam membalas #2019GantiPresiden, bukan malah tersulut emosi.

&ldquo;Kalau dari yang tidak waras ada move politik tidak waras tapi dibalas dengan cara yang serupa itu yang waras akhirnya sama saja,&rdquo; lanjutnya.

Buya menambahkan, Indonesia masih dapat diselamatkan jika orang waras tidak berdiam diri saja, namun ia menggaris bawahi jika segala perbuatan dari ketidakwarasan harus dibalas dengan cara yang lebih beradab.

&ldquo;Ketidakwarasan ini ya saudara ya jelas merupakan musuh negara yang beradab, musuh sila ke dua kemanusiaan yang adil dan beradab, oleh itu jangan takut, jangan takut. Kalau di dalam medsos atau sosmed itu banyak ujaran-ujaran kebencian jangan di bales setimpal, kita harus lebih beradab,&rdquo; jelasnya.

Mantan Ketua Umum PP Muhamadiyah, Buya Ahmad Syafii Maarif angkat bicara soal perang tanda pagar (tagar) yang belakangan ramai di media sosial, maupun dunia nya...

buya-syafii-sarankan-tindakan-2019gantipresiden-dibalas-dengan-cara-beradab

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-buya-syafii-sarankan-tindakan-2019gantipresiden-dibalas-dengan-cara-beradab.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-buya-syafii-sarankan-tindakan-2019gantipresiden-dibalas-dengan-cara-beradab.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-buya-syafii-sarankan-tindakan-2019gantipresiden-dibalas-dengan-cara-beradab.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-buya-syafii-sarankan-tindakan-2019gantipresiden-dibalas-dengan-cara-beradab.jpg

image-buya-syafii-sarankan-tindakan-2019gantipresiden-dibalas-dengan-cara-beradab.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-buya-syafii-sarankan-tindakan-2019gantipresiden-dibalas-dengan-cara-beradab.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-buya-syafii-sarankan-tindakan-2019gantipresiden-dibalas-dengan-cara-beradab.jpg

Buya Syafii Sarankan Tindakan #2019GantiPresiden Dibalas Dengan Cara Beradab

Winnetnews.com -&nbsp;Kemerdekaan Indonesia yang berusia 73 tahun masih banyak menyisakan permasalahan bagi bangsa ini. Tak terkecuali dalam menerapkan sila kelima Pancasila yakni &quot;keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia&quot;.

Sila ini masih kerap menjadi dilema ketika melihat kenyataan yang ada di negeri ini. Khususnya dengan banyaknya ketimpangan sosial yang terjadi.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif saat menjadi salah satu pemateri dalam Kuliah Pakar, yang diselenggarakan oleh Program Doktor Politik Islam-Ilmu Politik, Megister Ilmu Pemerintahan, Megister Hubungan Internasional dan Ahmad SyafiI Maarif (ASM) School of Political Thought and Humanity Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Kuliah pakar yang digelar pada Senin (9/4) di Ruang Sidang Direktur Pascasarjana UMY ini, membahas tentang permasalahan sosial yang ada di Indonesia. Selain Buya Syafii Maarif, hadir pula Apolo Safano Rektor Universitas Cendrawasih Papua sebagai pembicara.

Buya Syafii berpendapat banyak politisi yang tidak paham dengan bangsanya sendiri.

&quot;Tidak banyak menteri, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan politisi yang paham dengan kondisi ini. Pembangunan yang tidak merata menyebabkan ketimpangan pada daerah yang berada jauh dari hingar bingar cepatnya perputaran ekonomi. Sebagai contoh, Papua menjadi daerah yang menduduki peringkat pertama tingkat kemiskinan, sedangkan DKI Jakarta menempati posisi paling buncit,&quot; ujarnya.

Buya juga menyampaikan bahwa &quot;keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia&quot; menjadi sila yang kerap menjadi dilema ketika melihat kenyataan yang ada di negeri ini.

Banyaknya ketimpangan sosial yang menjadi pekerjaan rumah bagi para politisi seakan tidak berpedoman dengan pancasila. Padahal Pancasila menurut Buya, bisa menjadi pedoman dalam bernegara bagi para pemimpin saat ini.

Program bantuan untuk desa yang dimiliki pemerintah pusat sebenarnya juga cukup besar guna membangun daerah yang termasuk dalam kawasan 3T.

Papua pun menjadi daerah yang mendapatkan bantuan tersebut, akan tetapi keadaan di sana masih saja cukup memprihatinkan.

Rektor Universitas Cendrawasih, Apolo Safano mengatakan para petingi tingkat kampung yang ada di Papua sering meninggalkan kewajibannya untuk pergi membawa uang bantuan pemerintah tersebut.

&quot;Di sana, begitu dapat dana kampung dari pemerintah, pejabat kampung langsung pergi. Alasannya pergi ke kota untuk beli keperluan desa, tapi satu tahun tidak balik-balik. Sehingga dana itu tidak dapat dirasakan oleh rakyatnya,&quot; ungkapnya.

Selain itu juga, tingginya sifat konsumtif warga Papua menyebabkan dana yang diberikan kepada warga cepat habis tanpa menghasilkan sesuatu. Menurut dia, orang Papua itu konsumtif, dikasih uang sejuta, sehari itu juga langsung habis.

Apolo pun sependapat dengan Buya Syafi&#39;i, bahwa permasalahan pada negeri ini bisa diatasi apabila pejabat dan rakyat yang ada di Indonesia bisa menanamkan nilai-nilai Pancasila dengan baik.

Kemerdekaan Indonesia yang berusia 73 tahun masih banyak menyisakan permasalahan bagi bangsa ini. Tak terkecuali dalam menerapkan sila kelima Pancasila yakni &q...

buya-syafii-sebut-banyak-politisi-tidak-paham-bangsanya-sendiri

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-buya-syafii-sebut-banyak-politisi-tidak-paham-bangsanya-sendiri.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-buya-syafii-sebut-banyak-politisi-tidak-paham-bangsanya-sendiri.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-buya-syafii-sebut-banyak-politisi-tidak-paham-bangsanya-sendiri.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-buya-syafii-sebut-banyak-politisi-tidak-paham-bangsanya-sendiri.jpg

image-buya-syafii-sebut-banyak-politisi-tidak-paham-bangsanya-sendiri.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-buya-syafii-sebut-banyak-politisi-tidak-paham-bangsanya-sendiri.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-buya-syafii-sebut-banyak-politisi-tidak-paham-bangsanya-sendiri.jpg

Buya Syafii Sebut Banyak Politisi Tidak Paham Bangsanya Sendiri

Winnetnews.com -&nbsp;Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak membesar-besarkan kontroversi puisi Sukmawati Soekarnoputri bertajuk Ibu Indonesia.

&ldquo;Habis energi. Jangan dibesar-besarkan,&rdquo; kata Buya Syafii ketika dihubungi, Rabu, 4 April 2018.

Menurut Buya Syafii, polemik puisi Sukmawati tidak patut dibawa ke ranah hukum. Yang perlu dilakukan adalah mengingatkan Sukmawati agar bersikap arif dalam menyampaikan sesuatu di hadapan publik pada tahun politik seperti sekarang.

Setiap orang, kata Buya Syafii mesti berhati-hati dan arif memakai kebebasan. Apalagi, pada tahun politik ini orang mudah terpancing dan sensitif terhadap politik identitas.

&ldquo;Harus memperkirakan apakah pernyataannya konstruktif atau tidak, bisa menimbulkan huru-hara atau tidak dalam situasi sekarang,&rdquo; katanya.

Puisi Ibu Indonesia yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri di acara &#39;29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018&#39; menjadi kontroversi.

Puisi Sukmawati menyebut soal syariat Islam, cadar hingga azan itu menjadi viral lewat media sosial serta menuai pro dan kontra.

Sejumlah kalangan menilai Sukmawati Soekarnoputri tak sepatutnya membandingkan cadar dan konde serta suara azan dan kidung atau nyanyian. Bahkan ada yang memperkarakan puisi Sukmawati itu ke ranah hukum.

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak membesar-besarkan kontroversi puis...

begini-tanggapan-buya-syafii-soal-kasus-sukmawati-soekarnoputri

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-begini-tanggapan-buya-syafii-soal-kasus-sukmawati-soekarnoputri.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-begini-tanggapan-buya-syafii-soal-kasus-sukmawati-soekarnoputri.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-begini-tanggapan-buya-syafii-soal-kasus-sukmawati-soekarnoputri.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-begini-tanggapan-buya-syafii-soal-kasus-sukmawati-soekarnoputri.jpg

image-begini-tanggapan-buya-syafii-soal-kasus-sukmawati-soekarnoputri.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-begini-tanggapan-buya-syafii-soal-kasus-sukmawati-soekarnoputri.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-begini-tanggapan-buya-syafii-soal-kasus-sukmawati-soekarnoputri.jpg

Begini Tanggapan Buya Syafii Soal Kasus Sukmawati Soekarnoputri

Winnetnews.com -&nbsp;Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, menyarankan agar calon wakil presiden pendamping Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019 merupakan sosok muda yang berpotensi menjadi negarawan.

&quot;Cari orang yang punya potensi jadi negarawan bukan yang sekedar politisi,&quot; kata Buya Syafii Maarif di Wisma Antara, Jakarta, Kamis (29/3/2018) malam.

Buya Syafii juga menekankan, perlunya sosok berintegritas yang memiliki kemampuan sejajar dengan Jokowi.

Hal itu agar calon pendamping bisa melengkapi dan mengimbangi kinerja Jokowi jika terpilih nanti. 
 
Selain itu, sosok cawapres Jokowi diharapkan bisa menjadi calon presiden dalam Pilpres 2024. Upaya tersebut dilakukan untuk melanjutkan program jangka panjang yang telah dirintis oleh Jokowi.

&quot;Tentu harus siap sebagai presiden pada 2024. Untuk pendamping itu, kalau berhenti nanti terputus (program kerjanya),&quot; kata dia.

Buya Syafii tak mempermasalahkan latar belakang pendamping Jokowi. Buya Syafii juga berharap sosok cawapres Jokowi harus visioner, memiliki kualitas rekam jejak yang baik serta mampu meredam konflik di kalangan masyarakat. 
 
&quot;Pokoknya terserah, saya tidak mau menyebut nama. Yang penting bisa mengimbangi Jokowi ini. Dan setara kemampuannya,&quot; kata dia.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, menyarankan agar calon wakil presiden pendamping Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019 mer...

buya-syafii-sarankan-sosok-ini-jadi-pendamping-jokowi

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-buya-syafii-sarankan-sosok-ini-jadi-pendamping-jokowi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-buya-syafii-sarankan-sosok-ini-jadi-pendamping-jokowi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-buya-syafii-sarankan-sosok-ini-jadi-pendamping-jokowi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-buya-syafii-sarankan-sosok-ini-jadi-pendamping-jokowi.jpg

image-buya-syafii-sarankan-sosok-ini-jadi-pendamping-jokowi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-buya-syafii-sarankan-sosok-ini-jadi-pendamping-jokowi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-buya-syafii-sarankan-sosok-ini-jadi-pendamping-jokowi.jpg

Buya Syafii Sarankan Sosok Ini Jadi Pendamping Jokowi

WinNetNews.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menemui Buya Syafii Maarif di Yogyakarta. Keduanya membahas kerja sama terkait bela negara antara Kemenhan dan Muhammadiyah.&quot;(Membahas) Bela negara, karena dengan Muhammadiyahh ada MoU, jadi tidak sekedar MoU tapi dilaksanakan,&quot; ujar Ryamizard di kediaman Buya, Nogotirto, Gamping, Sleman, Minggu (5/3/2017).Ormas-ormas di Indonesia, kata Ryamizard menjadi pihak yang penting untuk disadarkan akan kewajiban bela negara. Dia menyampaikan selama dia menjadi Menhan, sudah 17 ribu orang dari total 77 ribu orang yang sudah menjalani bela negara.&quot;Pramuka itu juga bela negara, totalnya sudah 77 juta. Ini bukan dari nol ya,&quot; imbuhnya.Di kesempatan yang sama, Buya menyampaikan bahwa negara tak boleh kalah dengan pihak-pihak yang membuat gaduh. Menurutnya hukum harus ditegakkan.&quot;Dia (Menhan) adalah prajurit sejati. Dia tidak terkontaminasi dengan tarikan politik. Lurus. (Saran saya) Semua, bangsa dan negara, yang radikal harus disadarkan, kalau tidak mau sadar, dihukum saja,&quot; kata Buya.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menemui Buya Syafii Maarif di Yogyakarta. Keduanya membahas kerja sama terkait bela negara antara Kemenhan dan Muhammadiyah...

ryamizard-ryacudu-temui-buya-syafii-maarif-di-yogyakarta

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-ryamizard-ryacudu-temui-buya-syafii-maarif-di-yogyakarta.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-ryamizard-ryacudu-temui-buya-syafii-maarif-di-yogyakarta.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-ryamizard-ryacudu-temui-buya-syafii-maarif-di-yogyakarta.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-ryamizard-ryacudu-temui-buya-syafii-maarif-di-yogyakarta.jpg

image-ryamizard-ryacudu-temui-buya-syafii-maarif-di-yogyakarta.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-ryamizard-ryacudu-temui-buya-syafii-maarif-di-yogyakarta.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-ryamizard-ryacudu-temui-buya-syafii-maarif-di-yogyakarta.jpg

BUYA SYAFII MAARIF

Buya Syafii Sarankan Tindakan #2019GantiPresiden Dibalas Dengan Cara Beradab

Latest News

Buya Syafii Sarankan Tindakan #2019GantiPresiden Dibalas Dengan Cara Beradab

Buya Syafii Sebut Banyak Politisi Tidak Paham Bangsanya Sendiri

Begini Tanggapan Buya Syafii Soal Kasus Sukmawati Soekarnoputri

Buya Syafii Sarankan Sosok Ini Jadi Pendamping Jokowi

Ryamizard Ryacudu Temui Buya Syafii Maarif di Yogyakarta