WinNetNews.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan saat ini hanya satu jenis cabai saja yang mahal, yaitu cabai rawit merah. Sedangkan cabai jenis lainnya cenderung stabil atau menurun.&quot;Tetapi hanya 1 jenis cabai ya, cabai rawit merah. Cabai rawit hijau tidak. Tolong dilihat cabai merah besar, cabe merah keriting, dan tolong lihat cabai hijau besar. Itu mereka stabil dan cenderung turun,&quot; kata Enggartiasto, di SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2017).Enggar menyebut mahalnya harga cabai rawit merah saat ini karena petani tidak mau mencabut atau memanen cabai. Hal itu karena dalam kondisi musim hujan, cabai lebih cepat busuk.&quot;Petani itu enggan memetik kalau dipaksa memetik, maka terjadi proses pembusukan yang begitu cepat sehingga pasokan ke pasar itu pasti berkurang, daripada mereka busuk itu lebih baik mereka nggak masok. Kalau pun mereka memaksa masok dalam kondisi tidak baik,&quot; kata Enggar.Harga cabai rawit merah pada awal tahun 2017 ini sempatmelambung tinggi, rata-rata di atas Rp 100.000/kg. Di Pasar Kramat Jati hari ini dibanderol Rp 130.000/kg.Sementara itu, berdasarkan pengakuan salah satu pedagang di Pasar Kramat Jati, harga cabai rawit hijau mengalami kenaikan. Dari sebelumnya Rp 60.000/kg menjadi Rp 80.000/kg. Enggar menyebut hal ini karena dorongan permintaan yang banyak.&quot;Itu karena didorong dan di boost, jadi demandnya begitu,&quot; kata Enggar.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan saat ini hanya satu jenis cabai saja yang mahal, yaitu cabai rawit merah. Sedangkan cabai jenis lainnya cend...

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-hanya-cabai-rawit-merah-saja-yang-mahal.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-hanya-cabai-rawit-merah-saja-yang-mahal.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-hanya-cabai-rawit-merah-saja-yang-mahal.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-hanya-cabai-rawit-merah-saja-yang-mahal.jpg

image-hanya-cabai-rawit-merah-saja-yang-mahal.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-hanya-cabai-rawit-merah-saja-yang-mahal.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-hanya-cabai-rawit-merah-saja-yang-mahal.jpg

Hanya Cabai Rawit Merah Saja yang Mahal

WinNetNews.com - Harga bahan pangan saat ini mengalami lonjakan harga dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi di Jakarta. Bahan pangan yang cukup mengalami lonjakan harga adalahcabai.Berdasarkan pantauandi Pasar Manggis, Setia Budi,Jakarta Selatan, harga cabai keriting merah Rp 70.000/kg. Sedangkan harga cabai merah besar menyentuh harga hingga Rp 80.000/kg.&quot;Karena hujan, harga cabe jadi naik. Kemarin juganaiknya saat hujan itu,&quot; jelas Deddy(40) salah seorang pedagang di Pasar Manggis, Setia Budi, Jakarta Selatan, Selasa (25/10).Sedangkan untuk cabai rawit merah dan hijau, harga tertinggi mencapai Rp 60.000/kg. Sementara cabai keriting hijau Rp 40.000 - 50.000/kg.&quot;Kalau sedang mahal begini kita enggak berani ambil banyak. Beli ke induknya cuma sedikit,&quot; kata Deddy.Selainkarena hujan, Sumarti mengatakan, kenaikan harga juga dipicu karena pasokan yang berkurang.&quot;Karena musim hujan, pasokan jadi sedikit. Kalau kena hujan sedikit kan jadi busuk. Tapi kalau cabai itu ga selalu di atas harganya, kadang bisa cepat turun lagi,&quot; tuturnya.

Harga bahan pangan saat ini mengalami lonjakan harga dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi di Jakarta. Bahan pangan yang cukup mengalami lonjakan harga adal...

harga-cabai-di-pasar-tembus-rp-80-0000-kg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-harga-cabai-di-pasar-tembus-rp-80-0000-kg.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-harga-cabai-di-pasar-tembus-rp-80-0000-kg.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-harga-cabai-di-pasar-tembus-rp-80-0000-kg.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-harga-cabai-di-pasar-tembus-rp-80-0000-kg.jpg

image-harga-cabai-di-pasar-tembus-rp-80-0000-kg.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-harga-cabai-di-pasar-tembus-rp-80-0000-kg.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-harga-cabai-di-pasar-tembus-rp-80-0000-kg.jpg

Harga Cabai Di Pasar Tembus Rp 80.0000/Kg

WinNetNews.com - Dua ritel online asal Tiongkok, Alibaba dan JD.Com diprediksi akan bersaing ketet merebut hati konsumen Indonesia setelah keduanya resmi masuk pasar e-commerce tanah air. Di Negara asalnya, kedua e-commerce tersebut selalu bersaing ketat.Sebelumnya, Alibaba menggemparkan dunia e-commerce Asia Tenggara, khususnya Indonesia usai membeli Lazada sebesar US$1 miliar. Masuknya JD.Com dengan domain barunya, JD.ID membuat pasar e-commerce di Indonesia yang semakin ramai.Di Indonesia, dunia e-commerce memang semakin ramai. Selain Lazada, OLX dan Tokopedia, ada juga Matahari Mall dan Elevenia. Semua itu adalah e-commerce yang berbasis marketplace.Namun jika dilihat dari persaingan di negara asal Alibaba, pesaing terberatnya bukanlah e-commerce lain yang berbasis marketplace melainkan e-commerce berbasis business to consumers (B2C) atau direct sales online, JD.com.Data iResearch menunjukkan jika JD.com merupakan perusahaan online direct sales terbesar di China pada kuartal terakhir 2014. Pangsa pasar JD.com diketahui telah mencapai 49 persen. Sedangkan untuk layanan Marketplace, JD.com memiliki pangsa pasar 18,6 persen.Nikkei Asia memprediksi bahwa JD.com tumbuh lebih cepat ketimbang pesaingnya, Alibaba. Pada 2015, total nilai barang dan layanan yang dijual di e-retailer JD.com naik sampai 78 persen dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhannya lebih dari dua kali lipat dibandingkan bisnis B2C Alibaba yang hanya 30 persen.Dalam urusan skala bisnis, JD.com memang masih lebih kecil dibandingkan pesaing. Total Gross Merchandising Value (GMV) Alibaba mencapai US$460 miliar sedangkan JD.com baru mencapai US$71 miliar. Namun begitu nilai perusahaan JD.com telah mencapai US$40 miliar di Nasdaq saat ini.Analis pasar di China dari Credit Lyonnais Securities Asia (CLSA), Elinor Leung, percaya jika gross margin JD.com akan meningkat signifikan dan mendapatkan keuntungan besar pada 2016. Saham JD.com mengalami tren kenaikan sedangkan saham Alibaba tren-nya cenderung turun."Di pasar saham, setidaknya, JD.com yang diakui sebagai pesaing utama Alibaba untuk pasar e-commerce di China," ujar Elinor.Dimintai pendapatnya, Doni Ismanto, pengamat industri IT dari Indotelko Forum, mengatakan Alibaba sebenarnya punya e-commerce lain, Aliexpress dan TMall. Namun sepertinya Alibaba tidak percaya diri dengan produknya sendiri dikarenakan ketatnya persaingan di Indonesia.Alibaba cenderung memilih bermain aman dengan merangkul e-commerce yang sudah matang yakni Lazada."Ini mirip dengan Naspers melalui OLX yang meleburkan Tokobagus dan Berniaga di pasar Classified Ads beberapa waktu lalu," katanya di Jakarta,Sabtu (16/04).Menurutnya, jika dilihat dari model jualan, masyarakat Indonesia akan lebih tertarik dengan sistem direct sales online. Hal ini dikarenakan barang dikirim melalui gudang sendiri, pengiriman pun langsung dilakukan oleh perusahaan. Demikian juga dengan variasi produk yang terjamin keasliannya.Salah satu kelebihan Lazada adalah sudah memiliki lebih dari 20 Hub untuk pengumpulan dan distribusi barang. Lazada salah satu pemain yang berani investasi besar di logistik dengan Lazada Express dan bangun gudang. Belum lagi dukungan customer service."Lazada ini bukan Marketplace yang hanya menyediakan platform dan mengumpulkan para pedagang. Mereka tahu kondisi Indonesia dan bangun ekosistem dari hulu ke hilir," ujar Doni."Itu Lazada sudah bangun sistem mendekati sempurna masih ada kejadian pesan barang A datang B atau fraud di pembayaran. Itulah dinamika Marketplace, variasi produknya lebih banyak, sulit untuk memonitor ribuan pedagang dalam satu platform sehingga kemungkinan untuk terjadinya penipuan, baik terkait dengan pembayaran atau keaslian barang, lebih besar," tuturnya.&#160;

WinNetNews.com  - Dua ritel online  asal Tiongkok,  Alibaba dan JD.Com diprediksi akan bersaing ketet merebut hati konsumen  Indonesia setelah keduanya resmi ma...

waspada-e-commerce-asal-tiongkok-siap-bersaing-di-pasar-e-commerce-indonesia

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/22371.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/22371.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/22371.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/22371.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/22371.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/22371.jpg

DI PASAR

Hanya Cabai Rawit Merah Saja yang Mahal

Latest News

Hanya Cabai Rawit Merah Saja yang Mahal

Harga Cabai Di Pasar Tembus Rp 80.0000/Kg

Waspada!!! E-Commerce Asal Tiongkok Siap Bersaing di Pasar E-Commerce Indonesia