Winnetnews.com - Sungguh janggal ketika Pakistan melegalkan ratusan penduduk perempuannya menjadi &lsquo;barang&rsquo; yang diperjualbelikan dengan dalih akan dijadikan pengantin kepada para pria China, bahkan sebagian dianiaya dan dipaksa menjadi Pekerja Seks Komersil (PSK).

Negara dengan ibukota Islamabad ini terpaksa menghentikan penyelidikan yang sebelumnya telah dilakukan&nbsp; pihak aparat hukum lantaran tidak ingin membuat gusar Beijing.

Kantor berita Associated Press (AP) pun berani mengungkap sejumlah berkas yang sudah tertera ratusan nama perempuan Pakistan yang dijual untuk dinikahkan dengan pria China. Daftar ratusan nama perempuan itu disusun kepolisian Pakistan yang berniat mengungkap kasus women trafficking antara kedua negara tersebut.

Menguitp portal berita Detik.com, sejak Juni 2019, penyidik mendadak tergeming. Sejumlah perwira yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku penghentian penyelidikan dipaksakan oleh sejumlah pejabat yang tidak ingin membebani hubungan ekonomi dengan jiran di utara.

Kasus-kasus gemuk yang melibatkan sindikat penyelundup kini meredup tanpa jejak. Oktober silam pengadilan di Faisalabad membebaskan 31 warga negara Cina dari dakwaan perdagangan manusia. Beberapa korban yang sebelumnya dimintai keterangan oleh polisi tiba-tiba membisu. Sumber AP di kepolisian mengakui para saksi mengkhawatirkan keselamatan diri.

Pada saat yang sama pejabat tinggi pemerintah juga berusaha menghentikan investigasi dengan memberikan &lsquo;tekanan besar&rsquo; kepada penyidik Biro Investigasi Federal (FIA) yang membidik jejaring penyelundup, kata Saleem Iqbal, aktivis lokal yang membantu orangtua menyelamatkan perempuan korban perdagangan.

&quot;Sejumlah perwira bahkan dimutasi,&quot; katanya dalam interview. 

&quot;Kalau kita berbicara dengan otoritas Pakistan, mereka tidak memperhatikan,&rdquo; sambungnya.

Sejumlah perwira senior yang sempat terlibat dalam kasus-kasus tersebut mengaku mereka merasa frustrasi lantaran laju penyelidikan yang terhenti. Media-media Pakistan juga didesak untuk mengurangi laporan tentang kasus perdagangan pengantin ke Cina. 

&quot;Tidak seorang pun berbuat sesuatu untuk menyelamatkan perempuan-perempuan ini,&quot; kata salah seorang perwira yang menolak menyebutkan nama.

Bisnis gelap itu kini berlanjut dan bahkan berkembang. Kenapa? Karena mereka mengetahui tidak akan diburu. Otoritas tidak akan menindaklanjuti dugaan kasus dan semua didesak agar tidak menyelidiki kasusnya. Perdagangan manusia sekarang meningkat.

Sang perwira merasa harus bersuara lantaran, &quot;saya harus hidup dengan diri sendiri. Di mana rasa kemanusiaan kita?&quot;

Investigasi AP awal tahun 2019 mengungkap bagaimana minoritas Kristen Pakistan kini dijadikan target bidikan oleh makelar yang membayar orangtua untuk menikahkan anak perempuannya dengan pria Cina. Para pengantin itu hidup terisolasi dan tidak jarang mengalami penganiayaan atau dijual untuk prostitusi.

Dalam laporannya, AP berbicara dengan belasan korban, sebagian berhasil pulang ke kampung halaman, sementara yang lain terjebak di Cina. Kesaksian juga dikumpulkan dari orangtua, tetangga, saudara korban dan pegiat Hak Asasi Manusia.

Umat Kristen dibidik karena tergolong kelompok paling miskin di Pakistan. Sindikat kejahatan kemanusiaan tersebut biasanya digerakkan oleh makelar Cina dan Pakistan, serta sejumlah pemuka agama lokal, biasanya dari gereja protestan, yang menerima uang suap untuk membujuk jemaat masing-masing agar mau menjual anak perempuannya.

Penyidik juga mendapati setidaknya seorang pemuka agama Islam yang menjalankan agen pernikahan di pondok pesantrennya sendiri.

&quot;Makelar Cina dan Pakistan mendapat uang antara USD25.000 hingga 65.000 untuk setiap perempuan, tapi hanya USD1.500 yang diberikan kepada orangtua,&quot; kata perwira anonim di FIA.

Kasus teranyar yang melibatkan 629 pengantin perempuan Pakistan kebanyakan terjadi pada kurun waktu antara tahun 2018 hingga April 2019. Biro Investigasi Federal meyakini kebanyakan korban dijual oleh keluarga sendiri. September silam lembaga itu mengirimkan laporan tentang &quot;kasus pernikahan palsu di Cina&quot; kepada Perdana Menteri Imran Khan, tanpa mendapat reaksi berarti.

Pegiat HAM meyakini Pakistan mendiamkan praktik perdagangan pengantin perempuan agar tidak mengusik ragam proyek ekonomi dengan Beijing. Sejak satu dekade Cina membangun hubungan erat dengan Pakistan, antara lain lewat proyek investasi, bantuan militer dan kerjasama di bidang senjata nuklir.

Saat ini Pakistan juga banyak bergantung dari bantuan finansial untuk proyek raksasa jalur sutera abad ke21 milik Cina. Koridor Ekonomi antara kedua negara misalnya mendapat kucuran dana senilai USD 75 miliar yang antara lain digunakan untuk pembangunan infrastruktur atau pembangkit listrik. [dtc/AP]

Sungguh janggal ketika Pakistan melegalkan ratusan penduduk perempuannya menjadi ‘barang’ yang diperjualbelikan dengan dalih akan dijadikan pengant...

keganjilan-women-trafficking-antara-pakistan-dan-china-yang-dibiarkan

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-keganjilan-woman-trafficking-antara-pakistan-dan-china-yang-dibiarkan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-keganjilan-woman-trafficking-antara-pakistan-dan-china-yang-dibiarkan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-keganjilan-woman-trafficking-antara-pakistan-dan-china-yang-dibiarkan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-keganjilan-woman-trafficking-antara-pakistan-dan-china-yang-dibiarkan.jpg

image-keganjilan-woman-trafficking-antara-pakistan-dan-china-yang-dibiarkan.jpg

Ilustrasi tangan perempuan penuh henna. [Foto: itdcindia.com]

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-keganjilan-woman-trafficking-antara-pakistan-dan-china-yang-dibiarkan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-keganjilan-woman-trafficking-antara-pakistan-dan-china-yang-dibiarkan.jpg

Keganjilan Women Trafficking Antara Pakistan dan China yang Dibiarkan

WinNetNews.com - Kondisi Dasrul (53) seorang guru SMK 2 Makassar yang menjadi korban penganiayaan seorang murid dan oranguanya belum membaik. Setelah penganiayaan itu, Dasrul memang langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Makassar untuk pengobatan. Namun hingga dua hari dirawat, Dasrul mengaku masih pusing.Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan bersama Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal. menjenguk Dasrul di RS Bhayangkara Makassar, Jl Andi Mappaoddang, Tamalate, Makassar, Jumat (12/8/2016)."Saat ini masih diselidiki apakah kasus ini termasuk penganiayaan berat atau ringan. Kondisi korban masih tidak memungkinkan, masih diinfus, penglihatannya kabur dan masih pusing-pusing," ujar Anton."Saya turut prihatin dan mendoakan agar korban lekas sembuh dan kembali beraktifitas," tambahnya.&#160;

Kondisi Dasrul (53) seorang guru  SMK 2 Makassar yang menjadi korban penganiayaan seorang murid dan oranguanya belum membaik.   Setelah penganiayaan itu, Dasrul...

kondisi-dasrul-guru-smk-yang-dianiaya-belum-membaik

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/35272.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/35272.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/35272.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/35272.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/35272.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/35272.jpg

Kondisi Dasrul, Guru SMK yang Dianiaya Belum Membaik

WinNetNews.com - Tamara Bleszynski menjadi korban penganiayaan di Bali. Setelah melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian, Tamara membeberkan permasalahannya akun Instagam.Ia pun mengunggah foto saat dirinya di kantor polisi ketika melaporkan kejadian nahas itu. Tak cuma itu, Tamara juga mengunggah sketsa wajah sang pelaku penganiayaan.<img alt="" src="/uploads/content/2016/04/16/sketsa-tersangka-yang-aniaya-tamara.jpg" />“Waspada! Ini ciri-ciri dari pelaku tindakan premanisme di Echo Beach Canggu. Sering terlihat mengendarai sepeda motor di jalan Batu mejan, Echo Beach, Canggu,” tulis Tamara di akun Instagram miliknya @tamarableszynskiofficial.Sekadar diketahui, Tamara menjadi korban penganiayaan di Echo Beach Canggu di Jalan Raya Semat, Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Kamis 14 April pada pukul 19.20 Wita. Rambut Tamara dijambak oleh sang pelaku bernama I Wayan Putra Wijaya alias Sobrat (40). Saat ini kasus penganiayaan tersebut sudah diproses di Polsek Kuta Utara, Badung.Dilansir: okeozoneFoto: google(dot)com

Tamara Bleszynski menjadi korban penganiayaan di Bali. Setelah melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian, Tamara membeberkan permasalahannya akun Instagam.Ia...

inilah-sketsa-wajah-pelaku-aniaya-tamara-bleszynski

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/22281.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/22281.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/22281.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/22281.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/22281.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/22281.jpg

DIANIAYA

Keganjilan Women Trafficking Antara Pakistan dan China yang Dibiarkan

Latest News

Keganjilan Women Trafficking Antara Pakistan dan China yang Dibiarkan

Kondisi Dasrul, Guru SMK yang Dianiaya Belum Membaik

Inilah Sketsa Wajah Pelaku Aniaya Tamara Bleszynski