WinNetNews.com - Nama organisasi terselubung Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) semakin populer sejak kasus hilangnya dr Rica, seorang dokter di Yogyakarta.&#160; Hilangnya dokter dan anaknya itu menjadi pemberitaan nasional. Ulasan mengenai Gafatar banyak dilakukan. Tokoh agama Islam ikut bicara tentang Gafatar yang disebut menyimpang. Sampai akhirnya dr Rica ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan.Bersamaan dengan itu, muncul pengakuan dari mantan anggota Gafatar, kalau gerakan itu menjadikan kawasan di Kalimantan Barat menjadi lokasi baru mereka. Ratusan orang anggota kelompok ini pindah dari Jawa ke Kalimantan Barat.Baca: <a href="https://www.winnetnews.com/post/gafatar-ternyata-evolusi-dari-ajaran-nabi-ahmad-musadeq">Gafatar Ternyata Evolusi dari Ajaran 'Nabi' Ahmad Musadeq</a>"Sebetulnya mereka sudah datang pertengahan Oktober 2015. Mereka datang ke sini tidak mengatasnamakan Gafatar," jelas Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto, Rabu (20/1/2016).Warga Kalimantan Barat melihat mereka yang datang ingin mengadu nasib, tidak ada tujuan lain. Tak heran kalau warga menyambut ramah, bersedia menyewakan rumah serta tanah. Bahkan, Dinas Pertanian memberikan pelatihan bertani kepada warga pendatang ini.&#160;"Pertengahan November Kapolres dapat informasi soal Gafatar ini. Saya perintahkan agar segera mengkoordinsikan dengan Camat dan perangkat di daerah. Jangan sampai muncul konflik," urai dia.Anggota Gafatar ini terkonsentrasi di Mempawah, mereka membentuk kamp. Mereka juga ekslusif tidak berbaur dengan warga. Ada aktivitas sendiri yang mereka lakukan. Saat itu warga masih menolerir."Desember 2015, kami lakukan pendataan. Dan selama pendataan dilakukan, muncul berita dr Rica hilang, yang kemudian diamankan berada Pangkalan Bun Kalimantan Tengah," tambah Arief.Baca: <a href="https://www.winnetnews.com/post/dokter-rica-ditemukan-dalam-kondisi-labil">Dokter Rica Ditemukan dalam Kondisi Labil</a>Arief mengungkapkan, hilangnya dr Rica yang menjadi pemberitaan nasional dengan mengupas habis Gafatar membuat masyarakat jadi tahu. Termasuk masyarakat yang berada di Mempawah."Warga Kalbar yang semula akomodatif menjadi resisten. Kami pihak kepolisian kemudian melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, agar tidak terjadi penolakan dan konflik. Ada WNI yang harus dilindungi dan memiliki hak sebagai warga negara. Jangan sampai terjadi sesuatu," urainya.Baca: <a href="https://www.winnetnews.com/post/1000-lebih-anggota-gafatar-desa-monton-dievakuasi-ke-markas-tni">1000 Lebih Anggota Gafatar Desa Monton, Dievakuasi ke markas TNI</a>Konflik coba diredam. Hingga pekan lalu, warga di sekitar kamp kelompok Gafatar mengultimatum agar kelompok ini pergi. Anggota Gafatar ini bersikeras bertahan. Pihak kepolisian dan pemerintah daerah mencoba menjadi jembatan. Meski begitu, warga tetap ingin kelompok Gafatar yang dianggap sesat ini hengkang dari desa mereka.Sumber: Detik

Nama organisasi terselubung Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) semakin populer sejak kasus hilangnya dr Rica, seorang dokter di Yogyakarta.  Hilangnya dokte...

kronologi-terungkapnya-organisasi-gafatar-ke-publik

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/12522.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/12522.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/12522.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/12522.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/12522.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/12522.jpg

Kronologi Terungkapnya Organisasi Gafatar ke Publik

WinNetNews.com -&#160;Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengungkapkan Presiden Joko Widodo meminta para pimpinan kementerian dan lembaga terkait untuk memantau soal organisasi kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Khusus untuk Kepala Polri, Jenderal Badrodin Haiti, Jokowi memerintahkan untuk menelusuri ormas tersebut."Kami diminta memantau hal yang berkaitan dengan Gafatar oleh Presiden, karena memang ini menjadi meresahkan. Apakah ada latar belakang, paham-paham ideologi tertentu, kepercayaan atau tujuan tertentu, yang ini sekarang didalami. Untuk itu, Polri yang diminta untuk melihat hal tersebut," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (13/1).Politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Pram itu memastikan bahwa pemerintah bersungguh-sungguh menangani kasus-kasus seperti ini. Presiden, katanya, juga telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk melakukan pembinaan terhadap ormas-ormas.Sehingga saat ini kementerian tersebut harus mencari dan mengumpulkan data mengenai ormas selengkap-lengkapnya."Ini sudah dianggap cukup membuat keresahan di publik, karena ternyata yang hilang ataupun yang ini kan bukan hanya hal yang berkaitan dengan Dokter Rika, ternyata ada beberapa yang lainnya," katanya.Pram pun menghimbau masyarakat untuk harus semakin dewasa, terbuka, dan rasional. Ia meminta agar warga tidak mudah percaya dengan hal-hal seperti ini. Menurutnya, bujukan-bujukan yang sifatnya spiritualitas pasti akan selalu ada, sehingga banyak orang tertarik untuk melakukan atau bergabung."Pasti ada bujukan-bujukan yang sifatnya spiritualitas, sehingga orang tertarik melakukan, tetapi kenyataannya, sampai berkorban meninggalkan keluarga. Kan pasti ada sesuatu yang tertanam dalam dirinya," ujarnya. (dilansir dari cnnindonesia)

WinNetNews.com - Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengungkapkan Presiden Joko Widodo meminta para pimpinan kementerian dan lembaga terkait untuk memantau...

presiden-jokowi-minta-polri-telusuri-soal-gafatar

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/11656.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/11656.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/11656.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/11656.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/11656.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/11656.jpg

Presiden Jokowi Minta Polri Telusuri soal Gafatar

WinNetNews.com -&#160;Beberapa waktu ini banyak kasus orang hilang yang diduga terkait aliran sesat atau organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Rata-rata diantara mereka juga turut membawa anaknya.Hal ini disebut Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda, sudah mengkhawatirkan. Ia kemudian menceritakan bahwa keluarganya pernah menjadi korban dari ajaran sesat ini."Keluarga saya mengalami. Kemungkinan orang yang pernah datang ke rumah saya adalah orang yang dari satu aliran radikal. Dia memberikan konsep buruk kepada dua anak saya," ujar Erlinda di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016)."Seperti didoktrin kalau ikut perang karena masih anak kecil itu malah baik. Tidak salat asal ngaji itu tidak apa-apa, ini kan aneh. Untungnya saya tahu hal itu," sambungnya.Menurut dia, ajaran sesat tersebut telah meresahkan. Ia pun meminta seluruh pihak untuk terlibat mengatasi hal ini. "Kami meminta Polri beserta jajarannya karena di situ ada bimasnya (bimbingan masyarakat), beserta Kementerian Agama dan yang bisa terlibat di sini. Secara masif kita akan memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa hal-hal yang dilakukan oleh aliran sesat ini, anggap saja Gafatar atau yang lainnya, ini tidak bisa dibiarkan," tandasnya."Kita juga meminta dari seluruh jajaran Kemendikbud untuk level SD, SMP, SMA termasuk PAUD diberikan penguatan bahwa aliran ini tidak baik dan aliran seperti ini tidak diperkenankan. Oleh karena itu seyogyanya karena tidak hanya kekerasan dan juga ada aliran sesat," sambung Erlinda.Ia pun mendesak Presiden untuk mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama seluruh jajarannya. Rakor ini untuk membagi tugas dan tanggung jawab masing-masing dinas."Rakor juga dilakukan oleh seluruh jajaran dan dipimpin langsung oleh Presiden untuk seperti apa sinergitasnya. Siapa bekerja seperti apa dan siapa bertanggung bagaimana. Itu lebih bagus lagi," katanya. (dilansir dan disempurnakan dari dari detik)

WinNetNews.com - Beberapa waktu ini banyak kasus orang hilang yang diduga terkait aliran sesat atau organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)...

keluarga-staf-kpai-sendiri-hampir-jadi-korban-aliran-sesat

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/11601.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/11601.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/11601.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/11601.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/11601.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/11601.jpg

Keluarga Staf KPAI Sendiri Hampir Jadi Korban Aliran Sesat

WinNetNews.com -&#160;Aktor Ray Sahetapy sempat ikut beberapa kegiatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Bagaimana kesannya? Pernahkah ia melihat baiat calon anggota Gafatar?"Sepanjang saya ikut, tidak ada (baiat). Tepatnya, saya tidak pernah melihat," kata Ray melalui telepon, Rabu (13/1/2016).Menurut Polda DIY, Gafatar termasuk organisasi tertutup. Mereka merekrut orang-orang terdekat. Sementara di media sosial beredar informasi bahwa organisasi tersebut menggunakan metode baiat untuk merekrut anggota. Hal itu didasarkan pada kesaksian sejumlah eks anggota dan calon anggota.Ray mengaku tidak tahu. Ia hanya sekadar ikut kegiatan tertentu, terutama diskusi soal budaya. Aktor kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah, ini menceritakan keterlibatannya di Gafatar berawal dari diskusi sekitar tahun 2011.Saat itu, beberapa pengurus Gafatar datang ke rumah Ray dan mengajak diskusi soal kebudayaan. Dari situlah, aktor yang membintangi puluhan film ini hadir dalam deklarasi Gafatar di Kemayoran pada awal 2012 silam."Karena diundang, ya saya hadir. Apalagi dari diskusi sebelumnya, kelihatannya (Gafatar) bagus. Tidak ada yang aneh," aku Ray.Ray mengaku tidak terlalu jauh larut dalam kegiatan Gafatar. Tentu saja, karena dia sibuk acting . Hanya pada waktu luang saja dia ikut kegiatan.&#160;"Sempat ikut beberapa kegiatan di Jakarta, tapi ya cuma diskusi-diskusi. Nggak ada kegiatan aneh," ungkap aktor serba bisa ini.Meski hadir di deklarasi dan di beberapa kegiatan, Ray bukan pengurus. Apalagi tokoh. Dengan pengurus Gafatar, ia tak terlalu kenal.Setahun terakhir, Ray tak lagi ikut kegiatan Gafatar. Entah karena Ray tidak diundang atau Gafatar tidak aktif. Menurut mantan Ketua Gafatar DIY, Yudhistira, organisasinya bubar pada Agustus 2015.Hingga saat ini, Ray tak pernah kontak lagi dengan orang-orang yang terlibat Gafatar. "Baru tahu belakangan ini ternyata Gafatar seperti itu (dikaitkan dengan hilangnya sejumlah orang). Kaget juga saya," tutup Ray. (dilansir dari detik)

WinNetNews.com - Aktor Ray Sahetapy sempat ikut beberapa kegiatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Bagaimana kesannya? Pernahkah ia melihat baiat calon a...

ray-sahetapy-sempat-ikut-gafatar-berikut-penuturannya

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/11599.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/11599.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/11599.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/11599.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/11599.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/11599.jpg

Ray Sahetapy Sempat Ikut Gafatar, Berikut Penuturannya

WinNetNews.com -&#160;Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga ikut mengomentari soal keberadaan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Indonesia. JK menyebut, semua ajaran yang tidak benar harus dilarang."Ya semua gerakan-gerakan yang tidak sesuai dengan ajaran yang benar itu harus dilarang," ujar JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016).JK mengaku tidak mengetahui banyak soal organisasi ini. Tetapi jika Gafatar terbukti menyimpang dan melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum, maka perlu ada tindakan tegas."Kalau itu memang melanggar daripada keyakinan yang bersifat umum di masyarakat ya, memang ada aturannya. Apalagi, ada masalah-masalah hilang orang atau apa," ucapnya.&#160;Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri telah menyatakan kelompok Gafatar sesat dan menyesatkan. Pemerintah dan aparat diminta menindak tegas."MUI juga sudah mengeluarkan fatwa, bahwa kelompok ini masuk kategori aliran sesat dan menyesatkan. Gafatar ini ternyata ada tali temali dengan sebuah gerakan yang beberapa tahun lalu menyebut Al Qiyadah Al Islamiyah yang dipimpin oleh seorang Ahmad Musadeq yang mengaku sebagai nabi baru," kata Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsudin, di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016). (dilansir dari detik)

WinNetNews.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga ikut mengomentari soal keberadaan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Indonesia. JK menyebut, semua...

jk-soal-gafatar-semua-ajaran-tidak-benar-harus-dilarang

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/11591.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/11591.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/11591.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/11591.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/11591.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/11591.jpg

JK Soal Gafatar: Semua Ajaran Tidak Benar Harus Dilarang

WinNetNews.com - Silvi Nurfitriani dan Finda Amalia Ma'ruf, dua mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, dikabarkan menghilang sejak 6 Desember 2015 lalu.&#160;Selain keduanya, salah seorang staf program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah pun dikabarkan juga telah menghilang misterius.Staf program Pasca Sarjana UNS yang dilaporkan menghilang tersebut diketahui bernama Joni Catur Prasetyo (42) warga Papahan RT 2/RW 3 Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah.Joni dilaporkan menghilang oleh pihak keluarga ke polisi, tanggal 16 Desember 2015. Saat pergi dari rumah, Joni tidak sendiri. Pria yang akrab disapa Catur ini pergi dari rumah dengan membawa anaknya yang masih kecil bernama Rizal Bram Muhtadi (7).Ibu kandung Joni Catur Prasetyo, Suginem (73), mengaku yang sangat disesali dari kepergian putra bungsunya ini yaitu cucunya. Sebab, saat diajak ayahnya pergi, cucunya tersebut tengah menderita penyakit cacar."Cucu saya Rizal saat itu lagi terkena cacar. Kok ya nekat sekali dibawa,"papar Suginem mengawali cerita saat ditemui di kediamannya, Selasa (12/1/2016) malam.Suginem sendiri mengaku baru tahu bila cucunya itu tengah sakit cacar, setelah Sofi, istri Joni menelepon dirinya. Sebenarnya, saat Joni tiba dirumah, Senin pagi, dirinya tengah berada di halaman depan rumah.Dari luar, dirinya melihat putranya itu tak menggunakan pakaian dinas seperti biasannya. Saat dirinya bertanya, Joni mengaku akan salin di tempatnya bekerja. Setelah itu, Joni pun pamit sambil menggendong Rizal.&#160;"Setelah saya dapat bel dari Sofi, saya langsung kejar Joni. Saya lihat motornya Joni masih ada. Berarti Joni pergi kerja ke kampus tak menggunakan motor. Dan saya pun tak tahu, Joni itu perginya sama siapa dan pakai apa," ujarnya.Karena khawatir akan kesehatan cucunya, Suginem pun menelefon Joni. Saat itu, Joni masih bisa dihubungi. Kepada dirinya, Joni mengaku tengah berada di luar kampus untuk membeli makanan serta minuman untuk anaknya.Namun, siapa sangka bila pembicaraan tersebut merupakan pembicaraan terakhir dirinya dengan Joni. Pasalnya, setelah itu, Joni dan cucunya Rizal benar-benar menghilang.Suginem sendiri baru menyadari bila Joni menghilang, setelah Sofi istrinya menelepon dirinya. Awalnya, Suginem bersama Salim (75), suaminya, melaporkan Joni sebagai orang hilang. Tetapi, dugaan itu hilang, setelah Sofi mengatakan bila dirinya baru saja menerima telepon dari Joni."Waktu Joni telepon Sofi, Joni bilang pada istrinya kalau dirinya masih ada di Indonesia. Joni pun meminta kepada Sofi untuk menyampaikan pada keluarga bahwa dirinya dan Rizal dalam keadaan sehat. waktu ditanya masalah kerjaan, Joni mengatakan sudah tidak memikirkan kerja lagi. Habis itu telepon mati dan Joni sulit dihubungi," terangnya.Sejak itulah Suginem yakin bila putra bungsunya itu ikut bergabung dengan organisasi Gafatar. Suginem sendiri pun tak menduga bila Joni itu nekat meninggalkan istrinya. Padahal istrinya baru dua minggu melahirkan putra keduanya. Meski begitu, Suginem berharap agar Joni bisa segera ditemukan. (dilansir dan diperbaiki dari okezone)

Silvi Nurfitriani dan Finda Amalia Ma'ruf, dua mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, dikabarkan menghilang sejak 6 Desember 2015 lalu....

lagi-orang-hilang-diduga-gabung-gafatar-joni-staf-uns-bersama-anaknya

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/11477.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/11477.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/11477.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/11477.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/11477.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/11477.jpg

Lagi, Orang Hilang Diduga Gabung Gafatar, Joni Staf UNS Bersama Anaknya

WinNetNews.com -&#160;Setelah satu pekan lebih melakukan penyelidikan terkait hilangnya dr. Rica Tri Handayani (28) beserta anak balitanya, Zafran Alif Wicaksono, yang dikabarkan hilang sejak 30 Desember 2015 lalu, akhirnya jajaran aparat Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berhasil membawa pulang kembali istri dari Aditya Akbar Wicaksono dan anaknya tersebut ke Yogyakarta, Senin (11/1).Rombongan penjemputan dokter cantik itu dipimpin langsung oleh Kanit Jatanras Polda DIY, AKBP Ganda Saragih, dan tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 12.30 WIB.Saat turun dari dalam pesawat Trigana Air 0701 yang berangkat dari Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, terlihat ada lima orang.“Ada dua wanita yang masing-masing menggendong balita. Satu wanita bercadar warna krem dan satunya lagi dr. Rica yang wajahnya ditutupi handuk, serta ada seorang pria yang pakai baju kotak-kotak warna kuning dengan tangan diborgol,” ujar sumber Kriminalitas.com, Senin (11/1).Selain itu lanjut sumber Kriminalitas.com itu, penjemputan dokter yang diduga ikut organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tersebut juga dikawal petugas tanpa seragam, mobil Patwal, Toyota Avansa Plat AB, mobil Gegana dan bus Brimob.Seperti pernah dikabarkan, seorang dokter cantik di Yogyakarta dikabarkan hilang. Dokter yang diketahui bernama Rica Tri Handayani (28) itu, menghilang bersama anaknya yang masih balita, Zafran Alif Wicaksono, dan keduanya dilaporkan hilang sejak Rabu (30/12) lalu. (dilansir dari kriminalitas)

WinNetNews.com - Setelah satu pekan lebih melakukan penyelidikan terkait hilangnya dr. Rica Tri Handayani (28) beserta anak balitanya, Zafran Alif Wicakson...

tiba-di-yogyakarta-dokter-rica-langsung-dikawal-polisi

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/11351.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/11351.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/11351.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/11351.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/11351.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/11351.jpg

GERAKAN FAJAR NUSANTARA

Kronologi Terungkapnya Organisasi Gafatar ke Publik

Latest News

Kronologi Terungkapnya Organisasi Gafatar ke Publik

Presiden Jokowi Minta Polri Telusuri soal Gafatar

Keluarga Staf KPAI Sendiri Hampir Jadi Korban Aliran Sesat

Ray Sahetapy Sempat Ikut Gafatar, Berikut Penuturannya

JK Soal Gafatar: Semua Ajaran Tidak Benar Harus Dilarang

Lagi, Orang Hilang Diduga Gabung Gafatar, Joni Staf UNS Bersama Anaknya

Tiba di Yogyakarta, Dokter Rica Langsung Dikawal Polisi