Winnetnews.com - &nbsp;Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil menjelaskan terkait kasus kerumunan massa Mohammad Rizieq Syihab atau Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat, pada 14 November lalu.

Kasus ini memasuki babak baru setelah Rizieq bersama lima orang lain ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polda Metro Jaya. Fadil menegaskan kasus ini akan terus diproses hingga tuntas.

&quot;Mengapa kita harus perang melawan kerumunan, mengapa kita harus perang melawan yang namanya pelaku-pelaku hate speech ya. Jakarta ini harus aman, Jakarta ini harus sehat, itu saya punya visi ya,&quot; kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jumat (11/12).

Fadil juga memohon bantuan dari seluruh pihak agar visi membangun Jakarta yang aman dan sehat dapat terwujud. Sebab ia menilai jika Ibu Kota aman dan dan sehat, maka Indonesia akan kuat.

&quot;Biar presiden dan pemerintah menjalankan roda pemerintahan untuk membuat kita lebih maju menjaga kita dan membawa kita keluar dari pandemi COVID-19,&quot; ucap Fadil.

Lebih lanjut, Fadil menegaskan segala perilaku yang mengganggu keamanan dan kesehatan warga Jakarta di tengah pandemi COVID-19 akan ditindak tegas. Dia mengatakan, tak ada kelompok yang ada di atas negara.

&quot;Ini kok Kapolda kok begitu, ini is now or never. Kalau kita harus menang menghadapi yang perilaku-perilaku yang seperti ini ya, marwah negara ini harus kita jaga,&quot; ucap Fadil.

&quot;Tidak boleh ada satu pun kelompok yang merasa dirinya di atas negara. Marwah negara ini harus kita jaga, ya polisi, TNI, kita semua yang cinta bangsa ini yang menjaganya gitu,&quot; tutup dia.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil menjelaskan terkait kasus kerumunan massa Mohammad Rizieq Syihab atau Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat, pada 14 N...

kapolda-metro-nyatakan-peran-dengan-ormas-penyebar-hate-speech-now-or-never

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-kapolda-metro-nyatakan-peran-dengan-ormas-penyebar-hate-speech-now-or-never-1607680047.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-kapolda-metro-nyatakan-peran-dengan-ormas-penyebar-hate-speech-now-or-never-1607680047.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-kapolda-metro-nyatakan-peran-dengan-ormas-penyebar-hate-speech-now-or-never-1607680047.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-kapolda-metro-nyatakan-peran-dengan-ormas-penyebar-hate-speech-now-or-never-1607680047.jpg

image-kapolda-metro-nyatakan-peran-dengan-ormas-penyebar-hate-speech-now-or-never-1607680047.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-kapolda-metro-nyatakan-peran-dengan-ormas-penyebar-hate-speech-now-or-never-1607680047.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-kapolda-metro-nyatakan-peran-dengan-ormas-penyebar-hate-speech-now-or-never-1607680047.jpg

Kapolda Metro Nyatakan Peran dengan Ormas Penyebar Hate Speech: Now or Never!

Winnetnews.com - &nbsp;Seorang warganet dari Kepulauan Sula, Maluku Utara, bernama Ismail Ahmad dipanggil Kepolisian Resor karena mengunggah lelucon Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur soal polisi di laman Facebook. Kepolisian meminta Ismail untuk minta maaf karena mengunggah postingan tersebut.

Melalui sambungan telepon, Ismail bercerita tak sengaja menemukan kutipan guyonan Gus Dur soal tiga polisi jujur dari sebuah artikel di internet pada Jumat, 12 Juni 2020.

Kutipan tersebut berbunyi; &#39;Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng&#39;. Kutipan itu sebetulnya sudah kerap kali dikutip. Ismail mengatakan hanya iseng mengutip perkataan itu. &ldquo;Saya baca menarik dan rasanya lucu,&rdquo; kata pria 41 tahun ini, Rabu, 17 Juni 2020.

Ismail mengunggah kutipan itu sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Dua jam kemudian, anggota polisi menjemput Ismail di rumahnya di Kecamatan Sanana, Kepulauan Sula. Polisi meminta Ismail datang ke Kantor Polres Kepulauan Sula untuk dimintai klarifikasi. Sempat pulang ke rumah, ia diminta kembali ke kantor polisi pada pukul 21.00.

Malam itu di kantor polisi, Ismain dimintai keterangan untuk dimasukkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan. Polisi menanyainya soal motivasi mengunggah kutipan tersebut. Tiga jam dimintai keterangan, Ismail dibolehkan pulang. Namun, ia diwajibkan melapor setiap hari ke kantor polisi. Ia juga dijadwalkan untuk melakukan konferensi pers permintaan maaf atas unggahannya pada Selasa, 16 Juni 2020.

Di Kantor Polres Kepulauan Sula, kemarin, konferensi pers itu digelar. Ismail membacakan permintan maaf. Sebagian kutipan permintaan maaf Ismail seperti ini: &lsquo;Saya selaku pribadi, memohon maaf yang sebesar-besarnya atas postingan saya di media sosial Facebook yang menyinggung instansi maupun masyarakat. Saya merasa sangat menyesal dan bersalah, serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut.&rsquo;

&ldquo;Saya tidak mau ada masalah lain,&rdquo; kata Ismail mengomentari permintaan maafnya.

Seorang warganet dari Kepulauan Sula, Maluku Utara, bernama Ismail Ahmad dipanggil Kepolisian Resor karena mengunggah lelucon Presiden ke-4 Abdurrahman W...

unggah-guyonan-gus-dur-soal-polisi-jujur-seorang-pria-di-maluku-utara-diperiksa

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-unggah-guyonan-gus-dur-soal-polisi-jujur-seorang-pria-di-maluku-utara-diperiksa-1592391569.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-unggah-guyonan-gus-dur-soal-polisi-jujur-seorang-pria-di-maluku-utara-diperiksa-1592391569.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-unggah-guyonan-gus-dur-soal-polisi-jujur-seorang-pria-di-maluku-utara-diperiksa-1592391569.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-unggah-guyonan-gus-dur-soal-polisi-jujur-seorang-pria-di-maluku-utara-diperiksa-1592391569.jpg

image-unggah-guyonan-gus-dur-soal-polisi-jujur-seorang-pria-di-maluku-utara-diperiksa-1592391569.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-unggah-guyonan-gus-dur-soal-polisi-jujur-seorang-pria-di-maluku-utara-diperiksa-1592391569.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-unggah-guyonan-gus-dur-soal-polisi-jujur-seorang-pria-di-maluku-utara-diperiksa-1592391569.jpg

Unggah Guyonan Gus Dur soal Polisi Jujur, Seorang Pria di Maluku Utara Diperiksa

Winnetnews.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) Brigadir Jenderal Argo Yuwono mengungkapkan saat ini Polri sedang melakukan penyelidikan atas kasus ujaran kebencian terdahap almarhumah Sujiatmi Notomihardjo, Ibunda Presiden Joko Widodo.

&quot;Sedang dilakukan penyelidikan,&quot; kata Argo dilansir dari&nbsp;Tagar.id.

Argo mengungkapkan, kepolisiaan saat ini tengah berusaha menemukan para pelaku pengujar kebencian. Dia pun belum dapat mengonfimasi akun media sosial (medsos) mana saja yang dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum.

Ia&nbsp; mengaku masih menunggu informasi dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, yang sedang bekerja mendeteksi pelaku.

&quot;Sedang dicari. Belum dapat info dari cyber,&quot; ujar Argo.

Sebelumnya, sebuah akun Facebook dengan inisial FS mengunggah postingan dengan tulisan yang bernada ujaran kebencian&nbsp;tentang meninggalnya almarhumah Ibunda Jokowi. Selain itu, akun tersebut menuliskan kalimat provokatif dan rasis.

Sementara itu, putra bungsu&nbsp;Jokowi, Kaesang Pengarep juga sempat menanggapi terkait ujaran kebencian yang dialamatkan ke mendiang neneknya itu. Melalui akun Twitter pribadinya, Kaesang malah meminta agar warganet mendoakan akun penebar kebencian itu.

&quot;Gak usah dipermasalahin,&quot; tulis Kaesang.

Kaesang kemudian justru&nbsp; menyatakan penyesalannya atas kematian sang eyang. Ia mengaku belum sempat mengirimkan produk jualannya, Sang Pisang kepada almarhumah Sujiatmi.&nbsp;

&quot;Salah satu penyesalan yaitu belum sempat kirimin Sang Pisang setelah pembukaan di Solo ke eyang untuk cobain,&quot; kata Kaesang.

&nbsp;

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) Brigadir Jenderal Argo Yuwono mengungkapkan saat ini Polri sedang melak...

terkait-ujaran-kebencian-terhadap-ibunda-jokowi-polisi-akui-sedang-lakukan-penyelidikan

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-terkait-ujaran-kebencian-terhadap-ibunda-jokowi-polisi-akui-sedang-lakukan-penyelidikan-1585301226.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-terkait-ujaran-kebencian-terhadap-ibunda-jokowi-polisi-akui-sedang-lakukan-penyelidikan-1585301226.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-terkait-ujaran-kebencian-terhadap-ibunda-jokowi-polisi-akui-sedang-lakukan-penyelidikan-1585301226.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-terkait-ujaran-kebencian-terhadap-ibunda-jokowi-polisi-akui-sedang-lakukan-penyelidikan-1585301226.jpg

image-terkait-ujaran-kebencian-terhadap-ibunda-jokowi-polisi-akui-sedang-lakukan-penyelidikan-1585301226.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-terkait-ujaran-kebencian-terhadap-ibunda-jokowi-polisi-akui-sedang-lakukan-penyelidikan-1585301226.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-terkait-ujaran-kebencian-terhadap-ibunda-jokowi-polisi-akui-sedang-lakukan-penyelidikan-1585301226.jpg

Terkait Ujaran Kebencian Terhadap Ibunda Jokowi, Polri: Sedang Dilakukan Penyelidikan

WinNetNews.com - Arseto Pariadji ditahan di Polda Metro Jaya setelah diperiksa secara intensif sejak semalam. Arseto ditahan sebagai tersangka dalam proses penyidikan di kepolisian untuk 20 hari ke depan.&nbsp;

&quot;Ditahan,&quot; kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, Kamis (29/3/2018).

Penahanan merupakan kewenangan penyidikan. Ada beberapa alasan subjektif penahanan, yakni dikhawatirkan melarikan diri, mengulangi perbuatannya dan menghilangkan barang bukti.

&quot;Penahanan itu kewenangan penyidik,&quot; ujar Argo.

Arseto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan ujaran kebencian (hate speech) terhadap kelompok tertentu. Arseto disidik atas dasar laporan dari kelompok tertentu yang dipostingnya melalui akun Facebook.

Arseto disangka pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45 A ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 ttg Perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 ttg ITE dan/atau Pasal 156 KUHP. Dia diduga telah menyebarluaskan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA.&nbsp;

Pada Rabu (28/3) kemarin, Arseto juga dilaporkan oleh relawan Jokowi Mania (Joman) atas dugaan pencemaran nama baik. Arseto dinilai mencemarakan nama baik atas perkataannya yang menyebutkan bahwa kartu undangan mantu Jokowi dijual Rp 25 juta. (detikcom)

Arseto Pariadji ditahan di Polda Metro Jaya setelah diperiksa secara intensif sejak semalam. Arseto ditahan sebagai tersangka dalam proses penyidikan di kepolis...

setelah-ditetapkan-sebagai-tersangka-arseto-resmi-ditahan-polisi

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-setelah-ditetapkan-sebagai-tersangka-arseto-resmi-ditahan-polisi.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-setelah-ditetapkan-sebagai-tersangka-arseto-resmi-ditahan-polisi.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-setelah-ditetapkan-sebagai-tersangka-arseto-resmi-ditahan-polisi.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-setelah-ditetapkan-sebagai-tersangka-arseto-resmi-ditahan-polisi.jpeg

image-setelah-ditetapkan-sebagai-tersangka-arseto-resmi-ditahan-polisi.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-setelah-ditetapkan-sebagai-tersangka-arseto-resmi-ditahan-polisi.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-setelah-ditetapkan-sebagai-tersangka-arseto-resmi-ditahan-polisi.jpeg

Setelah Ditetapkan Sebagai Tersangka, Arseto Resmi Ditahan Polisi

WinNetNews.com - Polda Metro Jaya menetapkan Arseto Pariadji sebagai tersangka kasus dugaan ujaran kebencian (hate speech). Arseto diduga telah menyebarkan rasa permusuhan lewat postingannya di media sosial.

&quot;Sudah (tersangka),&quot; kata Kasubdit Cyber Crime Ditkrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu kepada wartawan di Mapolda Metro, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Roberto mengatakan, proses hukum terhadap Arseto ini bukan atas dasar laporan dari relawan Joman (Jokowi Mania). Melainkan merupakan tindak lanjut laporan salah satu lembaga keagamaan pada Senin (26/3) lalu.&nbsp;

&quot;(Pelapor) salah satu lembaga keagamaan yang dilakukan ujaran kebenciannya tapi pelapornya dari individu. Besok saja,&quot; jelas dia.

Roberto menerangkan tulisan Arseto itu diposting di Facebook pada Minggu (25/3) lalu. Inti pernyataan Arseto adalah menuding salah satu kelompok keagamaan ini mempunyai hubungan dengan ajaran komunisme.

&quot;Ya dia mengatakan bahwa ada kaitan salah satu kelompok keagamaan ini berkaitan dengan ajaran marxisme dan komunisme,&quot; terangnya.

Dalam kasus ini, Arseto disangka pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45 A ayat 2 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 ttg Perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 ttg ITE dan/atau Pasal 156 KUHP. Dia diduga telah menyebarluaskan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA.&nbsp;

Arseto sebelumnya juga dilaporkan oleh relawan Jokowi Mania (Joman) terkait pernyataannya dalam video yang jadi viral soal undangan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia dilaporkan terkait pencemaran nama baik melalui media elektronik dengan pasal 27 ayat (3) Jo pasal 45 ayat (3) UU RI No 19 Tahun 2016 atas Perubahan UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE. (detikcom)

Polda Metro Jaya menetapkan Arseto Pariadji sebagai tersangka kasus dugaan ujaran kebencian (hate speech). Arseto diduga telah menyebarkan rasa permusuhan lewat...

polda-metro-tetapkan-arseto-sebagai-tersangka-dugaan-ujaran-kebencian

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-polda-metro-tetapkan-arseto-sebagai-tersangka-dugaan-ujaran-kebencian.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-polda-metro-tetapkan-arseto-sebagai-tersangka-dugaan-ujaran-kebencian.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-polda-metro-tetapkan-arseto-sebagai-tersangka-dugaan-ujaran-kebencian.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-polda-metro-tetapkan-arseto-sebagai-tersangka-dugaan-ujaran-kebencian.jpeg

image-polda-metro-tetapkan-arseto-sebagai-tersangka-dugaan-ujaran-kebencian.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-polda-metro-tetapkan-arseto-sebagai-tersangka-dugaan-ujaran-kebencian.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-polda-metro-tetapkan-arseto-sebagai-tersangka-dugaan-ujaran-kebencian.jpeg

Polda Metro Tetapkan Arseto Sebagai Tersangka Dugaan Ujaran Kebencian

WinNetNews.com - Setelah seorang dosen, Alfian Tanjung mesti meringkuk di sel Bareskrim Mabes Polri, kembali seorang intelektual dibekuk aparat. Muhammad Tamim Pardede alias &#39;Profesor&#39; Tamim Pardede ditahan lantaran diduga menebar ujaran kebencian (hate speech) di media sosial. Tamim ditangkap karena mengunggah video bermuatan hate speech terkait pemerintah.&quot;Benar, ditangkap oleh Satgas Patroli Siber Bareskrim Polri pada hari ini pukul 00.05 WIB di Perumahan Adiloka, Neglasari, Kota Tangerang, Banten,&quot; ungkap Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Selasa (06/06/2017).Pemilik akun Youtube Prof Tamim Pardede ini dinilai aparat menyebarkan konten video berbau SARA dan penghinaan terhadap Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dari tangannya, polisi mengamankan sebuah laptop dan ponsel.&quot;Barang bukti sebuah laptop merek Lenovo, sebuah handphone merek Samsung yang terdapat akun Youtube dan video rekaman asli yang bersangkutan dengan konten di antaranya SARA dan penghinaan terhadap pemerintahan,&quot; kata Martinus.Polisi menjerat pria 45 tahun tersebut dengan pelanggaran pasal Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).&quot;(Pasal yang dikenakan) Tindak Pidana Undang-undang ITE tentang ujaran kebencian melalui medsos,&quot; tambah Martinus.Tamim Pardede sempat menjadi sorotan setelah mengaku dapat gelar profesor dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hal tersebut ditanggapi LIPI dengan bantahan melalui situs resmi LIPI www.lipi.go.id pada Selasa (28/2/2017), merilis keterangan pers berjudul &#39;LIPI Tidak Pernah Kukuhkan Tamim Pardede sebagai Profesor Riset&#39;.

Setelah seorang dosen, Alfian Tanjung mesti meringkuk di sel Bareskrim Mabes Polri, kembali seorang intelektual dibekuk aparat. Muhammad Tamim Pardede alias &#3...

lagi-seorang-quot-intelektual-quot-ditangkap-gegara-ujaran-kebencian

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-lagi-seorang-quot-intelektual-quot-ditangkap-gegara-ujaran-kebencian.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-lagi-seorang-quot-intelektual-quot-ditangkap-gegara-ujaran-kebencian.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-lagi-seorang-quot-intelektual-quot-ditangkap-gegara-ujaran-kebencian.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-lagi-seorang-quot-intelektual-quot-ditangkap-gegara-ujaran-kebencian.jpg

image-lagi-seorang-quot-intelektual-quot-ditangkap-gegara-ujaran-kebencian.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-lagi-seorang-quot-intelektual-quot-ditangkap-gegara-ujaran-kebencian.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-lagi-seorang-quot-intelektual-quot-ditangkap-gegara-ujaran-kebencian.jpg

Lagi, Seorang "Intelektual" Ditangkap Gegara Ujaran Kebencian

WinNetNews.com - Meski telah berstatus sebagai salah satu penghuni rumah tahanan Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya juga akan tetap memeriksa Alfian Tanjung. Ia terperiksa terkait kasus berbeda yaitu cuitannya di Twitter yang menuliskan &#39;PDIP 85% isinya Kader PKI&#39;. Ini pemeriksaan Alfian pertama kali dengan status tersangka di Polda Metro Jaya.&quot;Iya benar (jalani pemeriksaan hari ini),&quot; ujar pengacara Alfian, Abdullah Al-Katiri, Rabu (31/05/2017).Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono sebelumnya mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui motif Alfian menulis cuitannya di Twitter.&quot;Sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dipanggil untuk diperiksa,&quot; ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.Argo mengatakan Alfian ditetapkan sebagai tersangka karena memberikan pernyataan yang masuk kategori kebencian (hate speech) di akun Twitter-nya. Dalam cuitannya, dia menuliskan bahwa &#39;PDIP 85% isinya Kader PKI&#39;.

Meski telah berstatus sebagai salah satu penghuni rumah tahanan Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya juga akan tetap memeriksa Alfian Tanjung. Ia terperiksa terkai...

ironis-pernah-sebut-kapolda-metro-jaya-sebagai-pki-alfian-tanjung-juga-terperiksa-di-sana

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-ironis-pernah-sebut-kapolda-metro-jaya-sebagai-pki-alfian-tanjung-juga-terperiksa-di-sana.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-ironis-pernah-sebut-kapolda-metro-jaya-sebagai-pki-alfian-tanjung-juga-terperiksa-di-sana.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-ironis-pernah-sebut-kapolda-metro-jaya-sebagai-pki-alfian-tanjung-juga-terperiksa-di-sana.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-ironis-pernah-sebut-kapolda-metro-jaya-sebagai-pki-alfian-tanjung-juga-terperiksa-di-sana.jpg

image-ironis-pernah-sebut-kapolda-metro-jaya-sebagai-pki-alfian-tanjung-juga-terperiksa-di-sana.jpg

Alfian Tanjung saat diperiksa oleh penyidik Bareskrim Polri/Dokumentasi Bareskrim Polri

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-ironis-pernah-sebut-kapolda-metro-jaya-sebagai-pki-alfian-tanjung-juga-terperiksa-di-sana.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-ironis-pernah-sebut-kapolda-metro-jaya-sebagai-pki-alfian-tanjung-juga-terperiksa-di-sana.jpg

Ironis! Pernah Sebut Kapolda Metro Jaya Sebagai PKI, Alfian Tanjung Juga Terperiksa Di Sana

WinNetNews.com - Desakan percepatan RUU Terorisme semakin bergulir. Bukan hanya masyarakat, Presiden Jokowi sendiri juga berharap agar DPR segera menuntaskan RUU itu. Bahkan kemarin, Menkopolhukam, Wiranto, sampai mendatangi DPR RI untuk menyampaikan percepatan itu.Tapi kemudian, di sisi lain, sebenarnya ada isu vital dalam RUU Terorisme. Apa saja, berikut 5 isu itu, seperti dirangkum winnetnews dari berbagai sumber, Rabu (31/05/2017):1. Melarang setiap kelompok sipil untuk mengadakan pelatihan militer, atau kelompok sipil yang dilatih teknik kemiliteran dan penggunaan senjata ilegal. Salah satu usulan pasalnya yaitu: Setiap Orang yang menyelenggarakan, memberikan, atau mengikuti pelatihan militer, pelatihan paramiliter, atau pelatihan lain, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dengan maksud merencanakan, mempersiapkan, atau melakukan Tindak Pidana Terorisme, atau merekrut, menampung, atau mengirim orang untuk mengikuti pelatihan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 15 tahun. 2. Melarang penjualan dan peredaran bahan/zat/unsur pembuat bahan peledak di toko-toko kimia. Dalam RUU nanti akan dibahas pengaturan dan pemberian izin penjualan bahan/zat/unsur pembuat bahan peledak agar tidak disalahgunakan. Pasal 10A ayat 2 berbunyi: Setiap orang yang dengan sengaja memperdagangkan bahan potensial sebagai bahan peledak atau memperdagangkan komponen, senjata kimia, senjata biologi, radiologi, mikroorganisme, bahan nuklir, atau radioaktif, untuk melakukan Tindak Pidana Terorisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 atau Pasal 10, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 7 tahun. 3. Melarang penyebaran kebencian dan permusuhan terhadap isu-isu SARA yang memicu tindak pidana terorisme. Hal itu dituangkan dalam Pasal 13A, yang berbunyi: Setiap orang yang dengan sengaja menyebarkan ucapan, sikap atau perilaku, tulisan, atau tampilan yang dapat mendorong perbuatan atau tindakan kekerasan atau anarkisme atau tindakan yang merugikan individu atau kelompok tertentu dan/atau merendahkan harkat dan martabat atau mengintimidasi individu atau kelompok tertentu yang mengakibatkan Tindak Pidana Terorisme, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 12 tahun. 4. Perpanjangan jangka waktu penangkapan dan penahanan.Saat ini penangkapan maksimal 7x24 jam, tapi diusulkan waktu penangkapan menjadi 6 bulan dan lamanya jangka waktu penahanan menjadi 120 hari. Belakangan, Panja DPR menghapus usulan pasal tersebut.5. Peran TNI dalam penanggulangan terorisme. Dalam Pasal 43B disebutkan peran TNI yaitu: Kebijakan dan strategi nasional penanggulangan Tindak Pidana Terorisme dilaksanakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, serta instansi pemerintah terkait sesuai dengan kewenangan masing-masing yang dikoordinasikan oleh lembaga pemerintah nonkementerian yang menyelenggarakan penanggulangan terorisme. Adapun keterlibatan TNI adalah sebagai pemberi bantuan kepada Polri. Hal itu dituangkan dalam ayat 43b ayat 2: Peran Tentara Nasional Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi memberikan bantuan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Desakan percepatan RUU Terorisme semakin bergulir. Bukan hanya masyarakat, Presiden Jokowi sendiri juga berharap agar DPR segera menuntaskan RUU itu. Bahkan kem...

jika-disahkan-hate-speech-bisa-dikenakan-pasal-terorisme

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-jika-disahkan-hate-speech-bisa-dikenakan-pasal-terorisme.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-jika-disahkan-hate-speech-bisa-dikenakan-pasal-terorisme.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-jika-disahkan-hate-speech-bisa-dikenakan-pasal-terorisme.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-jika-disahkan-hate-speech-bisa-dikenakan-pasal-terorisme.jpg

image-jika-disahkan-hate-speech-bisa-dikenakan-pasal-terorisme.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-jika-disahkan-hate-speech-bisa-dikenakan-pasal-terorisme.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-jika-disahkan-hate-speech-bisa-dikenakan-pasal-terorisme.jpg

Jika Disahkan, Hate Speech Bisa Dikenakan Pasal Terorisme

WinNetNews.com - Berkas perkara Buni Yani telah dinyatakan lengkap (P-21) oleh Kejaksaan. Dari titik itu, maka Kepolisian rencananya segera melimpahkan kasus itu untuk diproses oleh para Jaksa.&quot;Kita cari waktu untuk memanggil yang bersangkutan beserta dengan buktinya. Kemudian kita tentukan waktunya selanjutnya kita serahkan ke kejaksaan, tinggal (pelimpahan) tahap dua,&quot; ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto di Mabes Polri di Jakarta, Rabu (05/4/2017).Polri akan mencari tahu keberadaan Buni Yani saat ini untuk dibuatkan surat panggilan. Nantinya Buni Yani akan menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Depok, Jawa Barat.&quot;Berkas perkaranya dinyatakan sudah lengkap, tahap 2 tersangka dan barang bukti. Nanti kita buatkan undangan, surat panggilan,&quot; kata Rikwanto.Buni Yani dijerat dengan Pasal 28 ayat (2) Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Dia disangkakan melanggar UU ITE lantaran telah memposting status yang diduga berisi SARA melalui Facebook-nya sehingga menimbulkan kebencian.

Berkas perkara Buni Yani telah dinyatakan lengkap (P-21) oleh Kejaksaan. Dari titik itu, maka Kepolisian rencananya segera melimpahkan kasus itu untuk diproses...

siap-siap-pak-dosen-buni-yani-berkas-sudah-p-21

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-siap-siap-pak-dosen-buni-yani-berkas-sudah-p-21.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-siap-siap-pak-dosen-buni-yani-berkas-sudah-p-21.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-siap-siap-pak-dosen-buni-yani-berkas-sudah-p-21.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-siap-siap-pak-dosen-buni-yani-berkas-sudah-p-21.jpg

image-siap-siap-pak-dosen-buni-yani-berkas-sudah-p-21.jpg

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Rikwanto/Foto: Zool WNN

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-siap-siap-pak-dosen-buni-yani-berkas-sudah-p-21.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-siap-siap-pak-dosen-buni-yani-berkas-sudah-p-21.jpg

Siap-siap Pak Dosen Buni Yani, Berkas Sudah P-21

WinNetNews.com - Dengan jumlah sebanyak 8.652 kasus kejahatan di dunia maya dalam periode 2012-2016, tentu menjadi kekhawatiran tersendiri. Terlebih lagi, hingga tahun 2016, sudah terdeteksi 180.000 akun media sosial yang menjadi penyebar ujaran kebencian atau hate speech. Aparat baju coklat sendiri ternyata terbentur dengan regulasi dari pemilik Mark Zuckerberg yang berkewarganegaraan Amerika. Bahkan berdasarkan regulasi di negeri Paman Sam, persoalan ujaran kebencian merupakan kasus yang biasa saja.&quot;Kami menangani masalah ujaran kebencian di Indonesia dengan bentuk restore justice ,&quot; ungkap Kasubdit II Direktorat Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Himawan Bayu Aji di Jakarta, Senin (27/3/2017).Ia menjelaskan, restore justice merupakan pembinaan terhadap pelaku untuk menumbuhkan kesadaran etik dalam penggunaan teknologi informasi atau siber atau media sosial. Pencapain akhirnya diharapkan agar nantinya pelaku dapat menjadi agen perubahan yang bisa mengedukasi komunitasnya.&quot;Kalau dia men- share , belum jadi viral, kami lakukan restore justice , meminta dia lakukan permintaan maaf, hapus konten, lalu minta dia sosialisasikan ke komunitasnya,&quot; katanya.Menurut dia, restore justice layak untuk dilakukan karena penegakkan hukum saja tidak akan efektif.&quot;Penegakkan hukum saja tidak efektif 100 persen. Kami tangkap satu, muncul tiga pelaku. Kami tangkap tiga, muncul 10 pelaku,&quot; katanya.Selain itu, restore justice juga dilakukan karena jumlah personel Bareskrim yang terbatas. Tak hanya pelaku yang dijadikan agen perubahan, pihaknya juga menggandeng sejumlah komunitas siber untuk meluruskan berbagai berita-berita bohong yang beredar di media sosial.

Dengan jumlah sebanyak 8.652 kasus kejahatan di dunia maya dalam periode 2012-2016, tentu menjadi kekhawatiran tersendiri. Terlebih lagi, hingga tahun 2016, sud...

penangkapan-pelaku-hatespeech-tak-efektif-aparat-gunakan-cara-ini

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-penangkapan-pelaku-hatespeech-tak-efektif-aparat-gunakan-cara-ini.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-penangkapan-pelaku-hatespeech-tak-efektif-aparat-gunakan-cara-ini.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-penangkapan-pelaku-hatespeech-tak-efektif-aparat-gunakan-cara-ini.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-penangkapan-pelaku-hatespeech-tak-efektif-aparat-gunakan-cara-ini.jpg

image-penangkapan-pelaku-hatespeech-tak-efektif-aparat-gunakan-cara-ini.jpg

Kasubdit II Direktorat Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Himawan Bayu Aji/Foto: Zool WNN

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-penangkapan-pelaku-hatespeech-tak-efektif-aparat-gunakan-cara-ini.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-penangkapan-pelaku-hatespeech-tak-efektif-aparat-gunakan-cara-ini.jpg

Penangkapan Pelaku Hatespeech Tak Efektif, Aparat Gunakan Cara Ini

WinNetNews.com - Patroli Cyber dilakukan oleh Subdit Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk mengawasi media sosial jelang Pilgub DKI Jakarta.Dilakukannya patroli cyber di media sosial disebabkan karena banyak kampanye hitam yang isinya hasutan untuk tidak memilih pasangan tertentu.Pimpinan sudah menyampaikan antisipasi black campaign, hate speech di dunia maya terkait Pilgub DKI ini,&quot; jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (22/9/2106).&quot;Kalau sudah masuk pidana, maka dari kepolisian akan melakukan penyelidikan. Tetapi kalau pelanggaran kampanye, itu ranahnya KPU,&quot; tegasnya.Patroli cyber dalam rangka pengamanan Pilgub DKI dari black campaign dan hate speech di media sosial akan dilakukan selama 24 jam penuh.

Patroli Cyber dilakukan oleh Subdit Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk mengawasi media sosial jelang Pilgub DKI Jakarta.Dilakukannya patroli cyber di me...

antisipasi-lt-em-gt-black-campaign-lt-em-gt-polda-metro-jaya-lakukan-patroli-cyber-24-jam-penuh_1

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-antisipasi-lt-em-gt-black-campaign-lt-em-gt-polda-metro-jaya-lakukan-patroli-cyber-24-jam-penuh_1.png

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-antisipasi-lt-em-gt-black-campaign-lt-em-gt-polda-metro-jaya-lakukan-patroli-cyber-24-jam-penuh_1.png

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-antisipasi-lt-em-gt-black-campaign-lt-em-gt-polda-metro-jaya-lakukan-patroli-cyber-24-jam-penuh_1.png

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-antisipasi-lt-em-gt-black-campaign-lt-em-gt-polda-metro-jaya-lakukan-patroli-cyber-24-jam-penuh_1.png

image-antisipasi-lt-em-gt-black-campaign-lt-em-gt-polda-metro-jaya-lakukan-patroli-cyber-24-jam-penuh_1.png

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-antisipasi-lt-em-gt-black-campaign-lt-em-gt-polda-metro-jaya-lakukan-patroli-cyber-24-jam-penuh_1.png

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-antisipasi-lt-em-gt-black-campaign-lt-em-gt-polda-metro-jaya-lakukan-patroli-cyber-24-jam-penuh_1.png

HATE SPEECH

Kapolda Metro Nyatakan Peran dengan Ormas Penyebar Hate Speech: Now or Never!

Latest News

Kapolda Metro Nyatakan Peran dengan Ormas Penyebar Hate Speech: Now or Never!

Unggah Guyonan Gus Dur soal Polisi Jujur, Seorang Pria di Maluku Utara Diperiksa

Terkait Ujaran Kebencian Terhadap Ibunda Jokowi, Polri: Sedang Dilakukan Penyelidikan

Setelah Ditetapkan Sebagai Tersangka, Arseto Resmi Ditahan Polisi

Polda Metro Tetapkan Arseto Sebagai Tersangka Dugaan Ujaran Kebencian

Lagi, Seorang "Intelektual" Ditangkap Gegara Ujaran Kebencian

Ironis! Pernah Sebut Kapolda Metro Jaya Sebagai PKI, Alfian Tanjung Juga Terperiksa Di Sana

Jika Disahkan, Hate Speech Bisa Dikenakan Pasal Terorisme

Siap-siap Pak Dosen Buni Yani, Berkas Sudah P-21

Penangkapan Pelaku Hatespeech Tak Efektif, Aparat Gunakan Cara Ini

Antisipasi Black Campaign , Polda Metro Jaya Lakukan Patroli Cyber 24 Jam Penuh