Winnetnews.com - &nbsp;Politikus Partai Demokrat yang juga eks Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengkritik keputusan Presiden Donald Trump untuk membunuh seorang perwira tinggi militer Iran, Mayjen. Qassem Soleimani, lewat serangan udara di Bandara Baghdad, Irak. 

Bakal calon presiden dari Partai Demokrat itu mengibaratkan perbuatan Trump seperti menyiram api dengan bensin.

&quot;Perbuatan Trump yang berbahaya membuat kita semakin dekat dengan perang baru di Timur Tengah, dan bisa merenggut korban jiwa yang tak terhitung serta mengorbankan triliunan dolar,&quot; kata Biden seperti dilansir CNNIndonesia dari Associated Press, Jumat (3/1).

Sedangkan Senator dari fraksi Demokrat asal Massachusetts, Elizabeth Warren, menyebut Trump sebagai pembunuh yang bertanggung jawab atas ribuan orang yang meninggal di Timur Tengah, termasuk warga AS.

&quot;Tindakan bodoh itu memicu ketegangan dengan Iran semakin meningkat, dan bisa memicu konflik baru korban jiwa yang lebih besar di Timur Tengah,&quot; kata Warren.Ketua Dewan Perwakilan AS, Nancy Pelosi, menyatakan Trump tidak berkonsultasi terlebih dulu dengan Kongres sebelum melakukan serangan militer. Dia khawatir situasi ini bisa memicu aksi kekerasan meningkat.

Akan tetapi, faksi Partai Republik di Kongres mendukung keputusan Trump. Senator fraksi Republik asal South Carolina, Lindsey Graham, menyatakan memuji langkah Trump yang berani berhadapan dengan Iran.&quot;Untuk pemerintah Iran, jika kalian menginginkan lebih banyak, maka kalian juga harus menerima lebih banyak,&quot; kata Graham.

Politikus Partai Republik lainnya, Senator James Inhofe, menyatakan AS sebenarnya tidak mencari gara-gara tetapi akan membalas jika ada ancaman terhadap warga negara, tentara dan sahabat.

&quot;Menurunkan ketegangan bisa dilakukan, tetapi hal itu terlaksana jika musuh kami juga melakukan hal yang sama,&quot; kata Inhofe.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengecam serangan udara AS yang menewaskan Soleimani.

&quot;Aksi teror dunia AS, dengan menyasar dan membunuh Jenderal Soleimani - orang yang paling efektif dalam melawan ISIS, Al Nusrah, Al Qaidah dan lain-lain, adalah tindakan bodoh dan sangat berbahaya,&quot; cuit Zarif melalui akun Twitter. [cnn]

Politikus Partai Demokrat yang juga eks Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengkritik keputusan Presiden Donald Trump untuk membunuh seorang...

joe-biden-kritik-keputusan-trump-bunuh-jenderal-iran

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-joe-biden-kritik-keputusan-trump-bunuh-jenderal-iran.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-joe-biden-kritik-keputusan-trump-bunuh-jenderal-iran.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-joe-biden-kritik-keputusan-trump-bunuh-jenderal-iran.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-joe-biden-kritik-keputusan-trump-bunuh-jenderal-iran.jpg

image-joe-biden-kritik-keputusan-trump-bunuh-jenderal-iran.jpg

Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden mengkritik keputusan Presiden Donald Trump membunuh Jenderal Iran, Mayjen Qassem Soleimani di Bandara Internasional Irak. [Foto: Westernjournal.com]

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-joe-biden-kritik-keputusan-trump-bunuh-jenderal-iran.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-joe-biden-kritik-keputusan-trump-bunuh-jenderal-iran.jpg

Joe Biden Kritik Keputusan Trump Bunuh Jenderal Iran

Winnetnews.com - Anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Demokrat pada Jumat, 13 Desember 2019, melangsungkan pemungutan suara untuk menentukan kelanjutan permohonan pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hasilnya, DPR menyetujui dua tuntutan terhadap Trump.

Dalam pemungutan suara itu, Trump dinilai telah berusaha menekan Ukraina agar melakukan investigasi terhadap rivalnya Joe Biden, politikus Partai Demokrat. Biden saat ini menjadi salah satu kandidat Presiden yang paling dijagokan dalam pemilu 2020.

Melansir Reuters.com, pemungutan suara yang dilakukan Komite Peradilan DPR Amerika Serikat menghasilkan suara dengan selisih ketat, yakni 23 berbanding 17. Hasil suara ini artinya mengamini pasal-pasal pemakzulan pada Trump, yang diduga telah menyalahgunakan kekuasaan terhadap skandal Ukraina dan menghalang-halangi Partai Demokrat untuk menyelidiki Trump terkait dugaan ini.

Jika pemakzulan terhadap Trump benar-benar terjadi, maka Trump akan menjadi Presiden Amerika Serikat ketiga yang dimakzulkan dari kekuasaan. Jika akhirnya dimakzulkan, sebagaimana diberitakan Tempo.co, Trump selanjutnya akan menjalani sebuah persidangan di Senat pada Januari 2020 atau bertepatan dengan masa kampanye pemilu presiden 2020. Pelaksanaan pemilu pun kemungkinan akan dipercepat.

Setelah pemungutan suara ini, rencana selanjutnya DPR Amerika Serikat, yakni pada pekan depan kemungkinan akan menyiapkan sidang senat. DPR Amerika Serikat dikuasai oleh Partai Demokrat, sedangkan Senat Amerika Serikat dikuasi oleh Partai Republik. Senat sampai sekarang belum menunjukkan sinyalemen ingin menyingkirkan Trump. Presiden Trump berasal dari Partai Republik.

&ldquo;Hari ini adalah hari yang sungguh menyedihkan. Untuk ketiga kalinya dalam lebih dari satu abad setengah abad komite peradilan DPR telah memilih pasal-pasal pemakzulan terhadap Presiden,&rdquo; kata Ketua komite peradilan DPR Jerrold Nadler, yang berasal dari Partai Demokrat.

Atas hasil pemungutan suara DPR ini, sejumlah politikus Partai Republik membela Trump dan menuding Partai Demokrat memiliki motiviasi politik yang ingin membalikkan kemenangan pemilu. [tpo]

&nbsp;

Anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Demokrat pada Jumat, 13 Desember 2019, melangsungkan pemungutan suara untuk menentukan kelanjutan permohonan pemakzulan...

trump-di-ambang-pemakzulan-2-tuntutan-disetujui-dpr

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-trump-di-ambang-pemakzulan-2-tuntutan-disetujui-dpr.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-trump-di-ambang-pemakzulan-2-tuntutan-disetujui-dpr.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-trump-di-ambang-pemakzulan-2-tuntutan-disetujui-dpr.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-trump-di-ambang-pemakzulan-2-tuntutan-disetujui-dpr.jpg

image-trump-di-ambang-pemakzulan-2-tuntutan-disetujui-dpr.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-trump-di-ambang-pemakzulan-2-tuntutan-disetujui-dpr.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-trump-di-ambang-pemakzulan-2-tuntutan-disetujui-dpr.jpg

Trump di Ambang Pemakzulan, 2 Tuntutan Disetujui DPR

Winnetnews.com -&nbsp;Eks Wali Kota New York yang juga pemilik media massa Amerika Serikat (AS), Michael Bloomberg mendeklarasikan diri maju sebagai kandidat presiden AS pada Pemilu AS pada November 2020. Bloomberg menegaskan siap mengalahkan petahana.

&ldquo;Saya mencalonkan diri sebagai presiden untuk mengalahkan Donald Trump dan membangun kembali AS,&rdquo; ujar Bloomberg, seorang mantan Republikan berusia 77 tahun dalam sebuah pernyataannya dikutip Reuters, Senin (25/11) seperti dilansir Bisnis.com.

Dia mengatakan tidak dapat menanggung empat tahun lagi dari tindakan sembrono dan tidak etis Presiden Trump.

Pernyataan Bloomberg berbeda dari apa yang dia katakan pada Maret lalu&nbsp; bahwa dia tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden.

Bloomberg akan bersaing dengan mantan Wakil Presiden Joe Biden dan Wali Kota Pete Buttigieg dari South Bend, Negara Bagian Indiana. 

Bloomberg, pendiri dan CEO perusahaan media terkemuka Bloomberg LP dan seorang dermawan terkemuka, memiliki keunggulan finansial dibandingkan rival Demokratnya.

Dia telah menghabiskan setidaknya US$31 juta dalam iklan televisi yang akan ditayangkan di negara bagian di seluruh negeri selama dua minggu ke depan, ujar seorang juru bicara kampanyenya.

Dia telah mendapat dukungan di internal partai dengan tema kampanye memerangi kekerasan bersenjata dan menyumbang jutaan dollar kepada kelompok yang mendorong undang-undang senjata yang lebih ketat.

Bloomberg akan lebih banyak mengeluarkan dana karena terlambat mencalonkan diri. Belum lagi harus mengejar lawan yang telah mengumpulkan staf kampanye selama berbulan-bulan.

Diberi peringkat oleh Forbes sebagai orang Amerika Serikat terkaya kedelapan dengan estimasi nilai kekayaan US$53,4 miliar, Bloomberg bergabung dengan aktivis Tom Steyer sebagai miliarder kedua yang memasuki kubu Partai Demokrat.

Ia akan mendapat keuntungan karena mampu membiayai sendiri kampanyenya dan menyumbang jutaan dolar dalam periklanan dan membayar staf kampanye.

Dia sebelumnya mengumumkan sebuah kampanye iklan online senilai US$100 juta untuk mengalahkan Trump di empat negara bagian. (<a href="https://kabar24.bisnis.com/read/20191125/19/1173906/raja-media-bloomberg-siap-kalahkan-trump-di-pilpres-2020">bisnis</a>)

Eks Wali Kota New York yang juga pemilik media massa Amerika Serikat (AS), Michael Bloomberg mendeklarasikan diri maju sebagai kandidat presiden AS pada P...

bloomberg-deklarasi-jadi-kandidat-presiden-as-bakal-kalahkan-trump

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-bloomberg-deklarasi-jadi-kandidat-presiden-as-bakal-kalahkan-trump.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-bloomberg-deklarasi-jadi-kandidat-presiden-as-bakal-kalahkan-trump.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-bloomberg-deklarasi-jadi-kandidat-presiden-as-bakal-kalahkan-trump.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-bloomberg-deklarasi-jadi-kandidat-presiden-as-bakal-kalahkan-trump.jpg

image-bloomberg-deklarasi-jadi-kandidat-presiden-as-bakal-kalahkan-trump.jpg

Raja media massa, Michael Bloomberg maju sebagai kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dan bakal mengalahkan Donald Trump di Pemilu AS pada November 2020. (Foto: Nypost.com)

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-bloomberg-deklarasi-jadi-kandidat-presiden-as-bakal-kalahkan-trump.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-bloomberg-deklarasi-jadi-kandidat-presiden-as-bakal-kalahkan-trump.jpg

Bloomberg Deklarasi Jadi Kandidat Presiden AS, Bakal Kalahkan Trump

Winnetnews.com - Siapa sih yang tak kesal dan menuangkan amarahnya lewat pemberitaan jika seorang pejabat atau kepala negara sudah dilecehkan? Hal itu dialami Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un yang telah dilecehkan eks Wakil Presiden Amerika Seritak (Wapres AS) Joe Biden.

Biden yang juga diketahui sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat dengan lancang melecehkan Kim Jong Un. Menyikapi hal tersebut, Pemertintah Korut lewat kantor berita resmi Korean Central News Agency (KCNA) pun menyerang balik Biden.

&ldquo;Orang gila seperti Biden dapat melukai banyak orang jika mereka diizinkan berlari. Mereka harus dipukuli sampai mati dengan tongkat. Melakukan itu juga akan bermanfaat bagi AS,&quot; ujar kantor berita tersebut, seperti CNNIndonesia.com dari AFP pada Jumat (15/11).

Sumpah serapah itu diluncurkan tak lama setelah Biden merilis iklan kampanye pada pekan ini yang mengutuk kebijakan luar negeri Trump. Dalam kampanye tersebut Biden mengatakan Trump telah memuji diktator dan tirani, sementara menyingkirkan sekutu melalui kebijakannya.

Meski tidak secara gamblang mengarahkan pernyataan tersebut ke Pyongyang, kata-kata tirani dalam iklan itu berbarengan dengan munculnya gambar Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Singapura tahun lalu.

<div style="text-align:center">
<figure class="image" style="display:inline-block"><img alt="" height="562" src="/uploads/images/Khalied Malvino-1573804498.jpg" width="1000" />
<figcaption>Eks Wapres AS, Joe Biden. [Foto: BBC.co.uk]</figcaption>
</figure>
</div>

KCNA memandang Biden telah memfitnah kepemimpinan tertinggi DPRK atau Korut. Mereka menyamakan Biden dengan binatang gila yang kerap melukai banyak orang. Selain itu KCNA juga mengolok Biden menderita demensia dan tidak kunjung terbangun dari tidur. Serupa dengan olokan Trump yang kerap menyebut Biden dengan sebutan sleepy Joe.

&quot;Sepertinya sudah tiba saat baginya untuk meninggalkan hidupnya,&quot; tulis KCNA.

Ini bukan kali pertama Korut mengolok Biden. Pada bulan Mei lalu, Biden juga pernah disebut bodoh dan memiliki IQ rendah setelah menyebut Kim sebagai diktator dan tiran. Seorang peneliti senior di Institut Sejong, Korea Selatan (Korsel) mengatakan retorika yang diungkapkan kantor berita itu menunjukkan sikap tidak sabar Korut terhadap kritik ke pemimpinnya.

&quot;Pyongyang selalu benci mendengar pemimpinnya dicap sebai tiran atau diktator oleh dunia luar,&quot; tuturnya.

Kendati demikian spesialis propaganda Korut dari Hankuk University of Foreign Studies, Korea Selatan mengakui olokan terhadap Biden kali ini termasuk ekstrem. Metafora &lsquo;menghabisi anjing&rsquo; sendiri sudah beberapa kali dilayangkan oleh Korut.

Trump bahkan pernah menjadi target amarah Pyongyang pada 2017 lalu. Kala itu kedua pemimpin negara tersebut saling lempar cercaan dan ancaman sebelum akhirnya bertemu dan berekonsiliasi.

Ketika pertengkaran semakin memanas, Kim pernah mengolok Trump sebagai orang Amerika yang gila mental sehingga harus dijinakkan dengan api. Kemudian olokan disusul oleh KCNA yang menyebut Trump sebagai &lsquo;anjing gila&rsquo;. [<a href="https://www.cnnindonesia.com/internasional/20191115114050-113-448587/merasa-kim-jong-un-dilecehkan-korut-sebut-joe-biden-gila">cnnindonesia</a>]

Siapa sih yang tak kesal dan menuangkan amarahnya lewat pemberitaan jika seorang pejabat atau kepala negara sudah dilecehkan? Hal itu dialami Presiden Korea Ut...

merasa-dilecehkan-korut-sebut-eks-wapres-as-gila

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-merasa-dilecehkan-korut-sebut-eks-wapres-as-gila.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-merasa-dilecehkan-korut-sebut-eks-wapres-as-gila.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-merasa-dilecehkan-korut-sebut-eks-wapres-as-gila.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-merasa-dilecehkan-korut-sebut-eks-wapres-as-gila.jpg

image-merasa-dilecehkan-korut-sebut-eks-wapres-as-gila.jpg

Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un. [Foto: voanews.com]

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-merasa-dilecehkan-korut-sebut-eks-wapres-as-gila.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-merasa-dilecehkan-korut-sebut-eks-wapres-as-gila.jpg

Merasa Dilecehkan, Korut Sebut Eks Wapres AS Gila

Winnetnews.com - Belakangan sempat mencuat kabar pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dugaan rakyat AS yang ingin memakzulkan Presiden Donald Trump disebabkan tuduhan terhadap putra eks Wakil Presiden AS, Joe Biden, yakni Hunter Biden lantaran kasus korupsi.

Sebagai gambaran, Hunter Biden merupakan anggota komisaris perusahaan energi Ukraina, Burisma. Kasus dugaan korupsi itu diduga dibuat-buat lantaran Trump tidak memiliki bukti awal.

Mengutip CNN Indonesia, proses penyelidikan untuk pemakzulan ini berawal dari laporan seorang whistleblower yang bekerja sebagai agen intelijen AS. Dia melaporkan hasil sadapan telepon antara Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada 25 Juli 2019.

<div style="text-align:center">
<figure class="image" style="display:inline-block"><img alt="" height="517" src="/uploads/images/Khalied Malvino-1570093115.jpg" width="800" />
<figcaption>Hunter Biden. [Foto: ABC News]</figcaption>
</figure>
</div>

Setelah ditelusuri lebih lanjut, Trump dilaporkan sudah delapan kali menghubungi Zelensky untuk mendesak agar permintaannya dikabulkan sejak sekitar Mei lalu.

Simpulan transkrip percakapan yang dirilis Gedung Putih menunjukkan Trump mengatakan bahwa Jaksa Agung AS, Bill Barr, dan kuasa hukumnya, Rudy Giuliani, akan menghubungi Zelensky untuk membicarakan penyelidikan aktivitas bisnis Hunter Biden di Ukraina.

Menyikapi hal tersebut, Presiden Rusia, Vladimir Putin menilai minim kekeliruan dalam isi percakapan telepon antara Trump dan Zelensky. Putin menyebut percakapan keduanya hanyalah pembicaraan hal yang biasa dilakukan seorang pemimpin negara.

<div style="text-align:center">
<figure class="image" style="display:inline-block"><img alt="" height="500" src="/uploads/images/Khalied Malvino-1570093370.jpg" width="800" />
<figcaption>Volodymyr Zelensky. [Foto: The Time of Israel]</figcaption>
</figure>
</div>

&quot;Saya melihat tidak ada yang salah dalam percakapan Presiden Trump dan Presiden Zelensky. Trump meminta pertolongan seorang koleganya untuk menyelidiki kemungkinan dugaan korupsi yang melibatkan mantan pejabat pemerintah,&quot; kata Putin di Moskow pada Rabu (2/10).

&quot;Setiap kepala negara pasti akan melakukan hal yang sama. Mereka (oposisi) telah menggunakan berbagai alasan untuk menyerang Presiden Trump. Dan sekarang (alasannya) adalah Ukraina,&quot; sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Putin juga mengungkit penyelidikan jaksa khusus Biro Penyelidik Federal (FBI), Robert Mueller, terkait dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan umum AS 2016 lalu.

<div style="text-align:center">
<figure class="image" style="display:inline-block"><img alt="" height="586" src="/uploads/images/Khalied Malvino-1570093463.jpg" width="800" />
<figcaption>Vladimir Putin. [Foto: Voice of America]</figcaption>
</figure>
</div>

&quot;Dia (Mueller) tidak menemukan bukti bahwa kita berkolusi dengan Trump di masa lalu, tetapi mengatakan ada risiko kami melakukannya di masa depan. Ini akan menjadi lucu jika tidak berubah menjadi sangat menyedihkan,&quot; kata Putin seperti dikutip AFP.

Putin bahkan bergurau dia akan mencoba mempengaruhi pemilihan umum AS 2020 mendatang ketika ditanya wartawan apakah Rusia akan berupaya campur tangan dalam pesta demokrasi tersebut.

&quot;Saya akan memberitahu Anda sebuah rahasia. Ya, kami tentunya akan ikut campur (dalam pemilu AS 2020) tapi jangan beritahu siapa pun,&quot; tutup Putin sambil bercanda.

Belakangan sempat mencuat kabar pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dugaan rakyat AS yang ingin memakzulkan Presiden Donald Trump disebabkan...

bincang-telepon-trump-zelensky-berbuntut-pemakzulan-begini-respon-putin

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-bincang-telepon-trump-zelensky-berbuntut-pemakzulan-begini-respon-putin.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-bincang-telepon-trump-zelensky-berbuntut-pemakzulan-begini-respon-putin.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-bincang-telepon-trump-zelensky-berbuntut-pemakzulan-begini-respon-putin.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-bincang-telepon-trump-zelensky-berbuntut-pemakzulan-begini-respon-putin.jpg

image-bincang-telepon-trump-zelensky-berbuntut-pemakzulan-begini-respon-putin.jpg

Vladimir Putin (kiri) tengah berbincang dengan Donald Trump. [Foto: NPR]

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-bincang-telepon-trump-zelensky-berbuntut-pemakzulan-begini-respon-putin.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-bincang-telepon-trump-zelensky-berbuntut-pemakzulan-begini-respon-putin.jpg

Bincang Telepon Trump-Zelensky Berbuntut Pemakzulan, Begini Respon Putin

Winnetnews.com - Dewan perwakilan Amerika Serikat dikabarkan akan memulai proses pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump. Rencana ini timbul ke permukaan mengikuti dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Trump untuk menghalangi bakal calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Trump disebut meminta Presiden Ukraina menyelediki dugaan korupsi Hunter Biden, putra dari salah satu rival utama Trump dalam pemilihan presiden 2020 mendatang, Joe Biden.

Dewan Perwakilan telah menyetujui usulan penyelidikan untuk memakzulkan Trump ini pada Selasa (24/9) kemarin setelah melalui proses pemungutan suara. Ada 170 dari 235 anggota DPR AS mendukung upaya pemakzulan terhadap Trump.

&ldquo;Perbuatan yang dilakukan Trump memperlihatkan dia tidak jujur dan mengkhianati sumpah jabatan, keamanan nasional, dan integritas pemilihan umum kita,&rdquo; kata ketua DPR AS, Nancy Pelosi, sebagaimana dikutip CNN Indonesia dari AFP, Rabu (25/9).

&quot;Maka dari itu, saya mengumumkan Dewan Perwakilan akan melakukan penyelidikan resmi untuk proses pemakzulan,&quot; lanjut&nbsp;Nancy.

Skandal ini mulai terkuak berkat laporan seorang agen intelijen pada Agustus lalu kepada Direktur Badan Pusat Antiterorisme Nasional, Joseph Maguere. Dia melaporkan hasil sadapan telepon antara Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada 25 Juli.

Dalam laporan tersebut, Trump disebut mendesak Zelensky agar menyelidiki kasus korupsi yang diduga dilakukan Hunter saat menjadi anggota komisaris perusahaan energi Ukraina, Burisma. Namun, Trump tidak mempunyai bukti awal yang memperkuat dugaannya.

The Guardian mencatat, isi laporan itu menyatakan Trump mengontak Zelensky sebanyak 8 kali dan memintanya untuk membuka penyelidikan dugaan korupsi terhadap Hunter Biden. Dewan sudah menegur Gedung Putih terkait isu tersebut, namun mereka menolak berkomentar. 

Trump sendiri mengakui bahwa memang benar ia pernah membahas soal Biden dengan Zelensky melalui sambungan telepon. Namun, dia membantah menekan Zelensky untuk mengabulkan permintaannya dengan ancaman. Kini Trump justru mempertanyakan tentang siapa pengadu terkait persoalan ini. Dia juga curiga dengan motif sang pengadu membuat laporan tersebut. Trump meminta&nbsp;agar DPR membeberkan&nbsp;identitas agen tersebut. Namun ketua DPR menentangnya.

Dewan perwakilan Amerika Serikat dikabarkan akan memulai proses pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump. Rencana ini timbul ke permukaan mengikuti dugaan pen...

trump-tersandung-skandal-dpr-as-mulai-proses-pemakzulan

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-trump-tersandung-skandal-dpr-as-mulai-proses-pemakzulan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-trump-tersandung-skandal-dpr-as-mulai-proses-pemakzulan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-trump-tersandung-skandal-dpr-as-mulai-proses-pemakzulan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-trump-tersandung-skandal-dpr-as-mulai-proses-pemakzulan.jpg

image-trump-tersandung-skandal-dpr-as-mulai-proses-pemakzulan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-trump-tersandung-skandal-dpr-as-mulai-proses-pemakzulan.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-trump-tersandung-skandal-dpr-as-mulai-proses-pemakzulan.jpg

JOE BIDEN

Joe Biden Kritik Keputusan Trump Bunuh Jenderal Iran

Latest News

Joe Biden Kritik Keputusan Trump Bunuh Jenderal Iran

Trump di Ambang Pemakzulan, 2 Tuntutan Disetujui DPR

Bloomberg Deklarasi Jadi Kandidat Presiden AS, Bakal Kalahkan Trump

Merasa Dilecehkan, Korut Sebut Eks Wapres AS Gila

Bincang Telepon Trump-Zelensky Berbuntut Pemakzulan, Begini Respon Putin

Trump Tersandung Skandal, DPR AS Mulai Proses Pemakzulan