WinNetNews.com - Facebook menyebut mereka tak akan mengirim Mark Zuckerberg untuk memenuhi panggilan komite parlemen Inggris.&nbsp;

Penolakan ini disampaikan oleh head of public policy Facebook Rebecca Stimson dalam suratnya ke parlemen Inggris. Surat ini dikirimkan oleh Stimson tiga hari setelah deadline yang ditetapkan oleh parlemen Inggris.&nbsp;

&quot;(Zuckerberg) tak berencana untuk bertemu komite parlemen atau pun bepergian ke Inggris untuk saat ini,&quot; tulis Stimson dalam suratnya.&nbsp;

Padahal, parlemen Inggris sebelumnya juga sudah mengancam Zuck jika ia sampai tidak memenuhi panggilan tersebut. Ancaman tersebut adalah memanggil paksa Zuck ketika nanti ia datang ke Inggris.

Sebelumnya, Zuckerberg sudah melayani panggilan panggilan US Congress dan juga berencana untuk bertemu dengan pembuat undang-undang Uni Eropa. Namun ia menolak untutk bertemu Digital, Culture, Media and Sport Committee Inggris.

Facebook hanya mengirimkan Chief Technical Officer Mike Schroepfer untuk menemui komite tersebut. Namun sayangnya para anggota komite tak puas dengan jawaban dari Schroepfer. Hal ini yang membuat Zuck dipanggil agar bisa memberi tanggapan yang lebih memuaskan.

&quot;Kami berharap ia akan memberi respon positif terhadap permintaan kami, namun jika tidak komite akan mengeluarkan perintah formal untuk mendatangkannya (Zuck) saat nanti ia ke Inggris, ujar chairman komite Damian Collins.

Dalam pernyataannya, Collins menyebut ia kecewa dengan respon dan kurangnya transparansi dari Facebook. Namun sepertinya ia akan menarik ancamannya dan akan menerima testimonial dari Zuck melalui video call

Namun tetap saja, Zuck mengambil tindakan yang sangat berisiko dengan tak memenuhi panggilan tersebut. Karena ia bisa saja ditangkap saat nanti ia datang (atau sekadar singgah) di Inggris, demikian dikutip dari The Verge, Rabu (16/5/2018). (detikcom)

Facebook menyebut mereka tak akan mengirim Mark Zuckerberg untuk memenuhi panggilan komite parlemen Inggris. Penolakan ini disampaikan oleh head of public...

zuckerberg-tolak-penuhi-panggilan-parlemen-inggris

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-zuckerberg-tolak-penuhi-panggilan-parlemen-inggris.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-zuckerberg-tolak-penuhi-panggilan-parlemen-inggris.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-zuckerberg-tolak-penuhi-panggilan-parlemen-inggris.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-zuckerberg-tolak-penuhi-panggilan-parlemen-inggris.jpeg

image-zuckerberg-tolak-penuhi-panggilan-parlemen-inggris.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-zuckerberg-tolak-penuhi-panggilan-parlemen-inggris.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-zuckerberg-tolak-penuhi-panggilan-parlemen-inggris.jpeg

Zuckerberg Tolak Penuhi Panggilan Parlemen Inggris

WinNetNews.com - Miliaran foto yang diunggah ke Instagram akan dipakai oleh Facebook untuk melatih algoritma artificial intelligence (AI) bikinan mereka.

Menurut Facebook, foto yang akan dipakai tersebut diambil dari foto dengan hashtag yang banyak dipakai publik. Hal ini adalah salah satu cara untuk melatih software tanpa perlu manusia untuk menganalisa datanya.

Hasil latihan ini disebut Facebook bakal menghasilkan algoritma yang bisa mengalahkan benchmark terbaik di dalam industri, demikian dikutip dari The Verge, Jumat (4/5/2018).

&quot;Kami sebelumnya selalu bergantung pada data yang dikurasi oleh manusia, data yang diberi label oleh manusia. Jika tak ada manusia yang meluangkan waktu untuk memberi label terhadap sesuatu yang spesifik pada gambar, sistem computer vision paling canggih pun tak akan bisa mengidentifikasi ini,&quot; ujar Mike Schroepfer, CTO Facebook.

Namun berbeda dengan gambar di Instagram, di mana para penggunanya dengan sukarela sudah memberi label sendiri ke dalam foto-foto yang mereka unggah. Hal itu membuat Facebook bisa mengambil data-data yang relevan dan menggunakannya untuk melatih computer vision buatannya, juga mengenali objek.

Secara garis besar, sistem AI yang dikembangkan Facebook digunakan untuk membantu manusia dalam memoderasi konten yang ada di platform Facebook. Baru-baru ini Facebook sendiri menambah 20 ribu orang untuk memoderasi konten tersebut.

Facebook berusaha menerapkan AI untuk memoderasi konten setelah mereka tersandung kasus Pilpres AS yang disusupi oleh Rusia, skandal privasi data Cambridge Analytica, dan berbagai pertanyaan terhadap Facebook soal cara mereka memoderasi konten yang menyebar di platformnya itu. (detikcom)

Miliaran foto yang diunggah ke Instagram akan dipakai oleh Facebook untuk melatih algoritma artificial intelligence (AI) bikinan mereka.Menurut Facebook, foto y...

facebook-latih-algoritma-ai-dengan-foto-foto-instagram

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-facebook-latih-algoritma-ai-dengan-foto-foto-instagram.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-facebook-latih-algoritma-ai-dengan-foto-foto-instagram.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-facebook-latih-algoritma-ai-dengan-foto-foto-instagram.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-facebook-latih-algoritma-ai-dengan-foto-foto-instagram.jpg

image-facebook-latih-algoritma-ai-dengan-foto-foto-instagram.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-facebook-latih-algoritma-ai-dengan-foto-foto-instagram.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-facebook-latih-algoritma-ai-dengan-foto-foto-instagram.jpg

Facebook Latih Algoritma AI dengan Foto-foto Instagram

WinNetNews.com - Indonesia masih belum memiliki undang-undang khusus mengenai perlindungan data pribadi. Hal itu akan menyulitkan pemerintah untuk menghukum Facebook yang saat ini tersangkut skandal penyalahgunaan data pengguna oleh pihak ketiga, yakni Cambridge Analytica.

Ketua Cyber Law Center dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad) Sinta Dewi, mengatakan saat ini Indonesia memiliki Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), tetapi itu kurang memiliki perlindungan soal data pribadi.

&quot;Sebetulnya karena tidak memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, memang agak sulit (bersikap tegas). Berbeda dengan Singapura yang bisa tegas kepada Facebook, karena mereka punya undang-undangnya,&quot; ungkap Sinta di Jakarta.

Mengenai pemblokiran Facebook di Indonesia yang terkena skandal privasi, Sinta mengungkapkan bahwa opsi tersebut tidak terlalu banyak membantu pada akhirnya.&nbsp;

Dikatakan Sinta, Indonesia mempunyai mekanisme untuk pemblokiran suatu platform online. Namun dalam persoalan seperti yang terjadi sekarang ini, diperlukan efek jera kepada mereka yang melakukan pelanggaran.

&quot;Ada mekanisme sendiri untuk pemblokiran kepada konten negatif. Tetapi itu kurang efektif, diperlukan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi karena bisa memberi efek jera, karena di dalamnya ada untuk denda dan sebagainya,&quot; sebutnya.

Dari laporan yang diungkapkan Chief Technology Officer Facebook Indonesia Mike Schroepfer, nyatanya data Facebook yang bocor itu lebih buruk dari sebelumnya, yakni bukan 50 juta, melainkan sampai 87 juta pengguna. Bahkan sekitar sejuta di antaranya ada dari Indonesia.

Schroepfer mengungkapkan perusahaannya telah berbagi data hingga 87 juta dengan perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica. Dari jumlah tersebut, sebagian besar pengguna yang terkena dampak berada di Amerika Serikat.

Tapi paling mengejutkan, dari data yang disajikan Chroepfer, ada nama Indonesia di daftar negara yang data penggunanya dibagi ke Cambridge Analytica. Jumlahnya cukup banyak, yakni 1.096.666 atau sekitar 1,3% dari total jumlahnya. Angka tersebut membuat Indonesia berada di urutan ketiga setelah Amerika Serikat dan Filipina. (detikinet)

Indonesia masih belum memiliki undang-undang khusus mengenai perlindungan data pribadi. Hal itu akan menyulitkan pemerintah untuk menghukum Facebook yang saat i...

susah-untuk-bersikap-tegas-ke-facebook-karena-indonesia-belum-miliki-uu-perlindungan-data-pribadi

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-susah-untuk-bersikap-tegas-ke-facebook-karena-indonesia-belum-miliki-uu-perlindungan-data-pribadi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-susah-untuk-bersikap-tegas-ke-facebook-karena-indonesia-belum-miliki-uu-perlindungan-data-pribadi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-susah-untuk-bersikap-tegas-ke-facebook-karena-indonesia-belum-miliki-uu-perlindungan-data-pribadi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-susah-untuk-bersikap-tegas-ke-facebook-karena-indonesia-belum-miliki-uu-perlindungan-data-pribadi.jpg

image-susah-untuk-bersikap-tegas-ke-facebook-karena-indonesia-belum-miliki-uu-perlindungan-data-pribadi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-susah-untuk-bersikap-tegas-ke-facebook-karena-indonesia-belum-miliki-uu-perlindungan-data-pribadi.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-susah-untuk-bersikap-tegas-ke-facebook-karena-indonesia-belum-miliki-uu-perlindungan-data-pribadi.jpg

Indonesia Belum Miliki UU Perlindungan Data Pribadi

WinNetNews.com - Menurut data yang diumbar oleh Chief Technology Officer Facebook Mike Schroepfer, Indonesia menduduki peringkat ketiga teratas korban penyalahgunaan 87 juta data pengguna Facebook oleh perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica.

Bila mengacu dari data yang dipaparkan Schroepfer, sebanyak 1.079.031 data pengguna Facebook di Indonesia bocor atau sekitar 1,3% dari total jumlah kebocoran data. Di atas Indonesia, ada Filipina yang memiliki jumlah kebocoran data pengguna mencapai 1.175.870 atau sekitar 1,4%.

Sisanya memang yang paling besar terkena dampaknya adalah pengguna Facebook di AS. &quot;Secara keseluruhan, kami percaya kebocoran informasi Facebook dialami 87 juta orang--kebanyakan di AS--yang mungkin telah dibagikan secara tidak layak oleh Cambridge Analytica,&quot; tulis Schroepfer.

Dalam catatannya, Schroepfer pun mengatakan bahwa mulai tanggal 9 April 2018, pengguna Facebook akan bisa melihat apakah data mereka diekspos oleh Cambridge Analytica atau tidak.

&quot;Akhirnya, mulai Senin, 9 April, kami akan menunjukkan kepada orang-orang link di atas di News Feed sehingga mereka bisa melihat aplikasi apa yang mereka pakai--dan informasi yang mereka bagikan dengan aplikasi itu. Orang juga akan bisa menghapus aplikasi yang tak lagi mereka pakai,&quot; tulis Schroepfer.

Dan yang paling penting, lanjut Schroepfer, sebagai bagian dari proses tersebut, pihak Facebook akan memberitahu orang-orang jika informasi mereka mungkin telah disalahgunakan oleh Cambridge Analytica, seperti dikutip dari Ubergizmo, Kamis (5/4/2018). (detiknet) 
&nbsp;

Menurut data yang diumbar oleh Chief Technology Officer Facebook Mike Schroepfer, Indonesia menduduki peringkat ketiga teratas korban penyalahgunaan 87 juta dat...

facebook-akan-infokan-apakah-data-kita-dicuri-atau-tidak

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-facebook-akan-infokan-apakah-data-kita-dicuri-atau-tidak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-facebook-akan-infokan-apakah-data-kita-dicuri-atau-tidak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-facebook-akan-infokan-apakah-data-kita-dicuri-atau-tidak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-facebook-akan-infokan-apakah-data-kita-dicuri-atau-tidak.jpg

image-facebook-akan-infokan-apakah-data-kita-dicuri-atau-tidak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-facebook-akan-infokan-apakah-data-kita-dicuri-atau-tidak.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-facebook-akan-infokan-apakah-data-kita-dicuri-atau-tidak.jpg

MIKE SCHROEPFER

Zuckerberg Tolak Penuhi Panggilan Parlemen Inggris

Latest News

Zuckerberg Tolak Penuhi Panggilan Parlemen Inggris

Facebook Latih Algoritma AI dengan Foto-foto Instagram

Indonesia Belum Miliki UU Perlindungan Data Pribadi

Facebook Akan Infokan Apakah Data Kita Dicuri Atau Tidak