Winnetnews.com - Seorang ibu rumah tangga bernama Adriana Lulu Djami (33) tega menganiaya putri kandungnya yang masih berusia 2 tahun hingga tewas. Menurut keterangan polisi, potif Adriana adalah dirinya kesal lantaran si bayi kerap mengompol di kasur.
Kasat &nbsp;Reskrim Polres Kota Kupang, Iptu Hasri Manase Jaha, dilansir dari Solopos.com, mengayakan bahwa bayi malang tersebut dibunuh ibu kandungnya dengan cara kepalanya dibenturkan ke tembok berkali-kali ke dinding.

Pasca dijedotkan ke tembok, korban mengalami luka-luka di bagian kepala dan mendadak mengalami panas tinggi.

&ldquo;Pelaku sempat memberi korban obat. Sekitar pukul 16.00 WITA, korban menjadi kejang-kejang,&rdquo; kata Hasri saat ditemui pada Jumat (03/01).

Hasri mengatakan bahwa Adriana sempat panik ketika bayinya mengalami kejang-kejang. Dirinya bahkan sempat memberikan si bayi napas buatan. Namun sayang, nyawa korban tidak bisa tertolong.

Aksi pembunuhan bejat Adriana ini terjadi di sebuah indekos di Jalan TTU, Uki Tau, RT042 RW002 Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada awal tahub baru kemarin.

Masih menurut keterangan Hasri, Adriana sempat menelpon suaminya dan memberitahu jika anaknya sudah tewas. Tak lama kemudian, sang suami datang ke rumah dan meminta agar pelaku menguburkan jasad bayinya di hutan dekat bandara.

Dugaan sementara, aksi kelewat batas Adriana diduga karena dirinya mengalami depresi akibat kondisi perekonomian yang kacau balau. Diketahui, Adriana merupakan istri kedua setelah menikah dengan suaminya secara siri pada 25 Oktober 2019 lalu.

Kasus ini terendus public ketia Adriana mengubur jasad bayinya di jaur penghijauan Jalan Adi Sucipto, Penfui, Maulafa, Kupang. Askinya tersebut dipergoki oleh Polisi Militer Angkatan Udara (Pomau) yang sedang melakukan patrol di sekitar lokasi penguburan.

Seorang ibu rumah tangga bernama Adriana Lulu Djami (33) tega menganiaya putri kandungnya yang masih berusia 2 tahun hingga tewas. Menurut keterangan polisi, p...

sebal-karena-hobi-pipis-di-kasur-ibu-ini-menjedotkan-kepala-bayinya-ke-tembok

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-sebal-karena-hobi-pipis-di-kasur-ibu-ini-menjedotkan-kepala-bayinya-ke-tembok.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-sebal-karena-hobi-pipis-di-kasur-ibu-ini-menjedotkan-kepala-bayinya-ke-tembok.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-sebal-karena-hobi-pipis-di-kasur-ibu-ini-menjedotkan-kepala-bayinya-ke-tembok.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-sebal-karena-hobi-pipis-di-kasur-ibu-ini-menjedotkan-kepala-bayinya-ke-tembok.jpeg

image-sebal-karena-hobi-pipis-di-kasur-ibu-ini-menjedotkan-kepala-bayinya-ke-tembok.jpeg

Tersangka pembunuh bayi (foto: Detik News)

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-sebal-karena-hobi-pipis-di-kasur-ibu-ini-menjedotkan-kepala-bayinya-ke-tembok.jpeg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-sebal-karena-hobi-pipis-di-kasur-ibu-ini-menjedotkan-kepala-bayinya-ke-tembok.jpeg

Sebal Karena Hobi Pipis di Kasur, Ibu ini Jedotkan Kepala Bayinya ke Tembok

winnetnews.com - Kematian Siyono setelah ditangkap Tim Densus 88 membuat gelisah masyarakat terkait label teroris tanpa melalui persidangan. Hal ini membuat PP Muhammadiyah bergerak cepat untuk mengadvokasi keluarga Siyono yang menduga ada tindak kekerasan yang dilakukan Densus 88 terhadap Siyono.Sementara itu, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Mabes Polri, Irjen M Iriawan mengatakan sudah memeriksa tujuh orang saksi yang merupakan anggota Densus 88 Antiteror terkait kasus kematian terduga teroris asal Klaten Siyono.Seperti diketahui Siyono meninggal dunia usai berkelahi dengan anggota Densus 88 saat mengawalnya menunjukkan lokasi tempat penitipan senjata. Dalam hal ini Propam menemukan memang ada kesalahan prosedur dalam pengawalan itu."Ada banyak saksi-saksi yang sudah saya periksa. Pokoknya saksi yang melihat dan mendengar, ya diperiksa. Khusus yang dari Densus ada tujuh orang yang saya periksa, termasuk dua anggota yakni yang mengawal dan menyupir," kata Iriawan di Komplek Mabes Polri, Jumat (8/4/2016).Selain itu anggota Kepala Satuan Wilayah di Jateng juga menjadi bagian dari tujuh orang yang diperiksa dari Densus 88. Bahkan akan ada sidang kode etik untuk anggota Densus yang mengawal dan menyupir tersebut."Intinya memang ada kesalahan prosedur, enggak diborgol (Siyono). Mereka tidak memborgol karena merasa sudah dekat (dengan lokasi tempat penitipan senjata di Prambanan). Nanti ada sidang kode etik dan profesi, mereka tidak profesional," pungkasnya.sumber: okezone

Kematian Siyono setelah ditangkap Tim Densus 88 membuat gelisah masyarakat terkait label teroris tanpa melalui persidangan. Hal ini membuat PP Muhammadiyah berg...

tujuh-anggota-densus-88-diperiksa-terkait-kematian-siyono

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/21664.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/21664.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/21664.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/21664.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/21664.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/21664.jpg

PENYIKSAAN

Sebal Karena Hobi Pipis di Kasur, Ibu ini Jedotkan Kepala Bayinya ke Tembok

Latest News

Sebal Karena Hobi Pipis di Kasur, Ibu ini Jedotkan Kepala Bayinya ke Tembok

Tujuh Anggota Densus 88 Diperiksa Terkait Kematian Siyono