Winnetnews.com - &nbsp;Singapura dikritik &#39;kejam dan tidak manusiawi&#39; setelah menghukum mati seorang pengedar narkoba melalui aplikasi Zoom.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/5), seorang pengedar obat terlarang asal Malaysia, Punithan Genasan (37) pada Rabu (20/5) divonis hukuman gantung oleh pengadilan Singapura melalui video konferensi Zoom sebagai tindakan pencegahan terhadap wabah virus corona.

Genasan terbukti bersalah dengan mengedarkan narkoba sebanyak 28.5 gram heroin, sebuah tindak kriminal yang dapat dijatuhi hukuman mati di bawah Undang Undang anti narkoba yang ketat di negara itu.

Mahkamah Agung Singapura mengatakan, itu adalah vonis kasus kriminal pertama yang dilakukan melalui daring.

Zoom telah menjadi sangat populer sejak virus corona melanda seluruh negara di dunia dan membuat pertemuan-pertemuan yang tak memungkinkan secara fisik berganti dengan pertemuan virtual daring.

Namun, persidangan melalui Zoom yang memvonis mati pelaku pengedar narkoba itu dikritisi oleh Pengawas HAM atau Human Rights Watch (HRW).

&quot;Hukuman mati secara permanen (adalah) kejam dan tidak manusiawi, dan penggunaan teknologi jarak jauh (seperti yang dilakukan) Singapura menggunakan Zoom untuk menghukum mati seorang pria membuatnya semakin parah,&quot; kata Wakil Direktur HRW, Phil Robertson.

&quot;Cukup mengejutkan, para jaksa penuntut dan pengadilan sangat tidak berperasaan sehingga mereka gagal melihat bahwa seorang pria yang menghadapi hukuman mati harus memiliki hak untuk hadir di pengadilan untuk melihat para penuduhnya,&quot; kata Robertson kepada media Perancis AFP.

Mahkamah Agung mengatakan bahwa persidangan dilakukan dari jarak jauh &quot;untuk keselamatan semua yang terlibat dalam persidangan&quot; di tengah wabah Covid-19.

Singapura menyatakan bahwa hukuman mati, yang merupakan warisan dari penjajahan Inggris, diperlukan sebagai pencegah kejahatan meski pun kelompok-kelompok hak asasi manusia telah lama menyerukan agar hukuman itu dihapuskan.

Seperti banyak negara lain, selama wabah, Singapura telah memerintahkan penutupan sebagian besar bisnis, menyarankan orang untuk tetap tinggal di rumah untuk melawan pandemi.

Ibu kota Singapura berhasil mengendalikan wabah pada tahap awal tetapi terkena gelombang infeksi kedua, terutama yang terjadi pada pekerja migran bergaji rendah di asrama yang penuh sesak.

Singapura sejauh ini telah melaporkan lebih dari 29.000 infeksi akibat virus corona termasuk 22 kematian.

Singapura dikritik &#39;kejam dan tidak manusiawi&#39; setelah menghukum mati seorang pengedar narkoba melalui aplikasi Zoom.Dikutip dari Kompas.com, Kam...

singapura-dapat-kecaman-usai-vonis-mati-pengedar-narkoba-via-zoom-meeting

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-singapura-dapat-kecaman-usai-vonis-mati-pengedar-narkoba-via-zoom-meeting-1590056884.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-singapura-dapat-kecaman-usai-vonis-mati-pengedar-narkoba-via-zoom-meeting-1590056884.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-singapura-dapat-kecaman-usai-vonis-mati-pengedar-narkoba-via-zoom-meeting-1590056884.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-singapura-dapat-kecaman-usai-vonis-mati-pengedar-narkoba-via-zoom-meeting-1590056884.jpg

image-singapura-dapat-kecaman-usai-vonis-mati-pengedar-narkoba-via-zoom-meeting-1590056884.jpg

Ilustrasi video conference. (Foto: Gulf News)

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-singapura-dapat-kecaman-usai-vonis-mati-pengedar-narkoba-via-zoom-meeting-1590056884.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-singapura-dapat-kecaman-usai-vonis-mati-pengedar-narkoba-via-zoom-meeting-1590056884.jpg

Singapura Dapat Kecaman Usai Vonis Mati Pengedar Narkoba Via Zoom Meeting

Winnetnews.com - &nbsp;Belakangan ini layanan video conference Zoom telah mendapat kritikan dari banyak pihak karena adanya isu keamanan dan privasi pengguna yang dikatakan sempat bocor dan diperjualbelikan di dark web.

Melansir Indozone.id,&nbsp;Kamis (23/4), untuk mengatasi hal tersebut, pihak Zoom pun baru saja menggulirkan pembaruan di layanan miliknya. Diketahui, pembaruan kali ini menghadirkan sistem perlindungan privasi Zoom versi 5.0.

Dalam Zoom versi 5.0 ini, Zoom kini sudah dapat mendukung teknologi enkripsi ACM 256-bit GCM yang diklaim dapat melindungi data pengguna lebih baik ketimbang sistem enkripsi yang mereka pakai sebelumnya.

Nantinya sistem enkripsi tersebut akan tersedia di layanan Zoom Meeting, Zoom Video Webinar, dan juga Zoom Phone. Pengguna hanya perlu melakukan update software saja untuk mendapatkan pembaruan tersebut.

Selain itu Zoom 5.0 juga memungkinkan pengguna yang merupakan administrator untuk memlih pusat data mana yang akan digunakan sebagai host rapat mereka sehingga keamanannya lebih jelas.

&quot;Dengan jutaan pengguna baru kami, pembaruan ini akan memungkinkan mereka untuk memiliki akses instan ke kontrol keamanan di setiap rapat online yang mereka buat,&quot; ucap Chief Product Officer Zoom, Oded Gal.

Belakangan ini layanan video conference Zoom telah mendapat kritikan dari banyak pihak karena adanya isu keamanan dan privasi pengguna yang dikatakan sem...

cegah-peretasan-privasi-pengguna-zoom-klaim-sudah-lakukan-pembaruan

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-cegah-peretasan-privasi-pengguna-zoom-klaim-sudah-lakukan-pembaruan-1587628857.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-cegah-peretasan-privasi-pengguna-zoom-klaim-sudah-lakukan-pembaruan-1587628857.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-cegah-peretasan-privasi-pengguna-zoom-klaim-sudah-lakukan-pembaruan-1587628857.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-cegah-peretasan-privasi-pengguna-zoom-klaim-sudah-lakukan-pembaruan-1587628857.jpg

image-cegah-peretasan-privasi-pengguna-zoom-klaim-sudah-lakukan-pembaruan-1587628857.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-cegah-peretasan-privasi-pengguna-zoom-klaim-sudah-lakukan-pembaruan-1587628857.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-cegah-peretasan-privasi-pengguna-zoom-klaim-sudah-lakukan-pembaruan-1587628857.jpg

Cegah Peretasan Privasi Pengguna, Zoom Klaim Sudah Lakukan Pembaruan

Winnetnews.com - &nbsp;Aplikasi video conference Zoom yang kini menjadi buah bibir di masyarakat pasca kebijakan global tentang Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah, membuat sejumlah perusahaan teknologi kelabakan.&nbsp;

Pasalnya, Google dan Alphabet Inc. melarang keras kepada para karyawannya menggelar rapat online menggunakan Zoom dengan alasan masalah keamanan.

&quot;Baru-baru ini, tim keamanan kami memberi tahu karyawan bawa aplikasi Zoom Desktop Client tidak akan bisa berjalan lagi di komputer kantor karena tidak memenuhi standar keamanan perusahaan untuk aplikasi yang bisa digunakan karyawan kami,&quot; ujar Juru bicara Google, Jose Castaneda, seperti dilansir CNBCIndonesia dari Reuters, Kamis (9/4).

Meski begitu, Google masih tetap akan mengizinkan penggunaan Zoom di ponsel karyawan melalui aplikasi dan browser seluler.

Aplikasi Zoom memang mendadak tenar di wabah virus corona covid-19. Penggunannya meningkat pesan dari 10 juta pada Desember 2019 menjadi hampir 200 juta pengguna per hari di akhir Maret 2020.

Namun aplikasi ini menjadi sorotan dari sisi keamanan karena aplikasi ini kurang menerapkan sistem end-to-end encryption. Fitur keamanan ini menjamin yang melihat konten adalah pengirim dan penerima saja.

Selain itu, aplikasi ini disorot karena adanya celah keamanan di mana sebuah rapat online bisa disusupi orang yang tak diundang kemudian mengacau dengan menyebarkan ujaran kebencian dan bahasa kotor lainnya. Tindakan ini disebut Zoombombing.

Untuk mengatasi masalah ini CEO Zoom, Eric Yuan akan menangguhkan penambahan fitur baru di aplikasi selama 90 hari. Perusahaan mengalihkan sumber daya untuk meningkatkan keamanan aplikasi dan privasi pengguna.

Aplikasi video conference Zoom yang kini menjadi buah bibir di masyarakat pasca kebijakan global tentang Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah, memb...

karyawan-google-dilarang-rapat-online-pakai-zoom

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image120x40/post/image-karyawan-google-dilarang-rapat-online-pakai-zoom-1586408818.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/Image1200x400/post/image-karyawan-google-dilarang-rapat-online-pakai-zoom-1586408818.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide-small/post/image-karyawan-google-dilarang-rapat-online-pakai-zoom-1586408818.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/slide/post/image-karyawan-google-dilarang-rapat-online-pakai-zoom-1586408818.jpg

image-karyawan-google-dilarang-rapat-online-pakai-zoom-1586408818.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-home/post/image-karyawan-google-dilarang-rapat-online-pakai-zoom-1586408818.jpg

https://asset.winnetnews.com/image/cache/thumb-mobile/post/image-karyawan-google-dilarang-rapat-online-pakai-zoom-1586408818.jpg

VIDEO CONFERENCE

Singapura Dapat Kecaman Usai Vonis Mati Pengedar Narkoba Via Zoom Meeting

Latest News

Singapura Dapat Kecaman Usai Vonis Mati Pengedar Narkoba Via Zoom Meeting

Cegah Peretasan Privasi Pengguna, Zoom Klaim Sudah Lakukan Pembaruan

Karyawan Google Dilarang Rapat Online Pakai Zoom